Surabayapos.com - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, menggelar konferensi pers, di kantor PWNU Jalan Gayungsari No 9, Surabaya, Senin (15/4/2019), sore.
KH Ali Mashuri atau Gus Ali selaku Wakil Ketua PWNU menyampaikan lima hal terkait pesta demokrasi yang akan di perhelatan Pemilu Serentak 2019. Gus Ali juga berharap khususnya warga Nahdliyin agar menjadikan pemilu kali ini bukan saja sebagai kewajiban seorang warga negara tetapi juga sebagai kewajiban sebagai umat beragama.
“Untuk, itu PWNU meminta warga NU khususnya di Jatim agar tidak golput,” kata KH Ali Mashuri.
Berikut, lima himbauan PBNU Jatim,
pertama, mengajak seluruh warga negara menyukseskan pemilu bersih, jujur dan adil. Dikatakan, pemilu jurdil merupakan wasilah mewujudkan cita-cita nasional.
Kedua, menghimbau seluruh penyelenggara Pemilu (KPU, Bawaslu, DKPP), Sentra Gakkumdu (Sentra Penegak Hukum Terpadu) menjamin penyelenggaraan pemilu seadil-adilnya, sejujur-jujurnya, bersih untuk terwujudnya demokrasi Indonesia yang bermartabat.
Ketiga, Kontestan, Tim Sukses, pendukung, simpatisan, tokoh politik, tokoh agama, TNI/Polri serta masyarakat untuk saling bergandeng tangan menciptakan suasana damai, tidak memprovokasi, menebar hoaks, kebencian serta menerima pemilu dengan legowo.
Keempat, Pemilu serentak di tahun 2019 ini, hendaklah dijadikan sebagai batu ujian bangsa menuju negara demokrasi yang beradab. Kesuksesan penyelenggaraan pemilu serentak tahun ini hendaknya juga dijadikan sebagai tonggak kekokohan bangsa di hadapan dunia.
"Indonesia yang merupakan mayoritas berpenduduk muslim harus mampu menyandingkan Islam dan demokrasi dalam suatu tarikan nafas kehidupan berbangsa dan bernegara NU harus menjadi penjaga serta berperan aktif memastikan penyelenggaraan pemilu yang bersih, damai, jujur dan adil,” jelas Gus Ali.
Kelima, Mengharapkan warga NU untuk menggunakan hak pilihnya dan tidak golput di pemilu 2019.
Konferensi pers itu selain dihadiri KH Agus Ali Masyhuri juga dihadiri oleh tokoh-tokoh NU Jatim. Antaranya, KH. Anwar Mansur, KH. Syafrudin Syarif.mnt
Berikut, lima himbauan PBNU Jatim,
pertama, mengajak seluruh warga negara menyukseskan pemilu bersih, jujur dan adil. Dikatakan, pemilu jurdil merupakan wasilah mewujudkan cita-cita nasional.
Kedua, menghimbau seluruh penyelenggara Pemilu (KPU, Bawaslu, DKPP), Sentra Gakkumdu (Sentra Penegak Hukum Terpadu) menjamin penyelenggaraan pemilu seadil-adilnya, sejujur-jujurnya, bersih untuk terwujudnya demokrasi Indonesia yang bermartabat.
Ketiga, Kontestan, Tim Sukses, pendukung, simpatisan, tokoh politik, tokoh agama, TNI/Polri serta masyarakat untuk saling bergandeng tangan menciptakan suasana damai, tidak memprovokasi, menebar hoaks, kebencian serta menerima pemilu dengan legowo.
Keempat, Pemilu serentak di tahun 2019 ini, hendaklah dijadikan sebagai batu ujian bangsa menuju negara demokrasi yang beradab. Kesuksesan penyelenggaraan pemilu serentak tahun ini hendaknya juga dijadikan sebagai tonggak kekokohan bangsa di hadapan dunia.
"Indonesia yang merupakan mayoritas berpenduduk muslim harus mampu menyandingkan Islam dan demokrasi dalam suatu tarikan nafas kehidupan berbangsa dan bernegara NU harus menjadi penjaga serta berperan aktif memastikan penyelenggaraan pemilu yang bersih, damai, jujur dan adil,” jelas Gus Ali.
Kelima, Mengharapkan warga NU untuk menggunakan hak pilihnya dan tidak golput di pemilu 2019.
Konferensi pers itu selain dihadiri KH Agus Ali Masyhuri juga dihadiri oleh tokoh-tokoh NU Jatim. Antaranya, KH. Anwar Mansur, KH. Syafrudin Syarif.mnt
