Surabayapost.com - Minggu, 28 April 2019, Mars Habbul Wathon mengiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya saat membuka acara silaturrahim kebangsaan dengan tajuk " Merajut Persatuan Indonesia" yang di hadiri Cawapres 01 Prof. KH. Ma'ruf Amin di ruang salsabillah kantor PWNU Jatim di Jalan Gayungsari no 9 Surabaya, Minggu, 28 April 2019.
Ketua PWNU Jatim, Marzuki Mustamar, Musthasyar NU KH Lutfi Miftah,
Marzuki mengatakan dalam sambutannya tiga hal. Satu hal beliau mengatakan tawaran kubu sebelah kepada NU, yaitu jabatan Menteri sebagai rekonsiliasi atas kompetisi demokrasi tahun ini.
KH. Miftah dalam pembicaraannya mengatakan bahwa ada pemuka NU yang menggunting dalam lipatan. Hal ini terlihat ketika NU mengajukan kadernya KH. Ma'ruf Amin (ketua Rais Aam) untuk mendampingi Joko Widodo sebagai cawapres di Pilpres 2019.
MA mengucapkan terima kasih kepada warga Jatim karena di Jatim telah memenangkan pasangan capres 01. Ma juga mengungkapkan ummat muslim Jateng NU juga memenangkan 01.
Selama ini ulama dipinggirkan. Tetapi kini telah mendapat penghargaan sekaligus ujian untuk di ajak bersama memimpin pemerintahan. Tantangannya adalah bisakah ulama berperan aktif bersama pemerintah yang menggandengnya. Hal itu merupakan ujian yang harus di jalani.
Untuk sementara, dirinya masih menang dan menjadi wapres versi QC. Keputusan resmi harus masih di tunggu hingga KPU mengeluarkan pengumuman resmi 22 Mei nanti.
Tugas utama yang harus dilakukan bersama adalah melakukan rekonsiliasi seluruh elemen masyarakat setelah "koyak" oleh pilihan di pilpres. Sebab sebelumnya, pilpres ini bahkan dianggap sebagai perang badar, hidup mati. Padahal hanya tidak seperti itu kata AM.
Kedepan MA berharap setelah dirinya menjadi wakil presiden, berikutnya akan ada presiden NU dari Jatim.mnt
Ketua PWNU Jatim, Marzuki Mustamar, Musthasyar NU KH Lutfi Miftah,
Marzuki mengatakan dalam sambutannya tiga hal. Satu hal beliau mengatakan tawaran kubu sebelah kepada NU, yaitu jabatan Menteri sebagai rekonsiliasi atas kompetisi demokrasi tahun ini.
KH. Miftah dalam pembicaraannya mengatakan bahwa ada pemuka NU yang menggunting dalam lipatan. Hal ini terlihat ketika NU mengajukan kadernya KH. Ma'ruf Amin (ketua Rais Aam) untuk mendampingi Joko Widodo sebagai cawapres di Pilpres 2019.
MA mengucapkan terima kasih kepada warga Jatim karena di Jatim telah memenangkan pasangan capres 01. Ma juga mengungkapkan ummat muslim Jateng NU juga memenangkan 01.
Selama ini ulama dipinggirkan. Tetapi kini telah mendapat penghargaan sekaligus ujian untuk di ajak bersama memimpin pemerintahan. Tantangannya adalah bisakah ulama berperan aktif bersama pemerintah yang menggandengnya. Hal itu merupakan ujian yang harus di jalani.
Untuk sementara, dirinya masih menang dan menjadi wapres versi QC. Keputusan resmi harus masih di tunggu hingga KPU mengeluarkan pengumuman resmi 22 Mei nanti.
Tugas utama yang harus dilakukan bersama adalah melakukan rekonsiliasi seluruh elemen masyarakat setelah "koyak" oleh pilihan di pilpres. Sebab sebelumnya, pilpres ini bahkan dianggap sebagai perang badar, hidup mati. Padahal hanya tidak seperti itu kata AM.
Kedepan MA berharap setelah dirinya menjadi wakil presiden, berikutnya akan ada presiden NU dari Jatim.mnt
