Pengamanan ini dilakukan untuk mengantisipasi rombongan dari Madura yang hendak memasuki Kota Surabaya untuk ikut melaksanakan aksi unjuk rasa menentang undang-undang Omnibus Law di kantor DPRD Propinsi Jatim, Jalan Indrapura.
Di kesempatan itu juga, Kapolres sempat berdialog dengan puluhan mahasiswa dari Madura yang tergabung dalam himpunan mahasiswa Islam (HMI).
Dan akhirnya mereka diarahkan untuk melintasi jalur yang telah ditentukan untuk mencegah kemacetan dan dilakukan pengawalan dari Jalan H.M Noer hingga menuju lokasi unjuk rasa di kantor DPRD Jatim.
Tak hanya itu, Para demonstran ini juga dilakukan penggeledahan oleh Kapolsek Kenjeran dan personil yang dilibatkan dalam pengamanan, guna mengantisipasi adanya demonstran yang membawa senjata tajam atau benda-benda berbahaya lainnya.
Setelah dipastikan semuanya aman para demonstran yang mengendarai 20 sepeda motor tersebut langsung dikawal dengan sangat ketat.
Kapolres menyampaikan kepada para demonstran agar supaya tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes). Terutama pemakaian masker.
Kapolres menambahkan, pengawalan ini dilakukan guna menghindari hal-hal yang tidak diharapkan.
“Bukan saja untuk mengantisipasi kemacetan, pengawalan ini juga kami lakukan untuk mencegah gesekan dengan pengguna jalan yang lain. Kami kawal sampai keluar dari wilayah hukum Polres Pelabuhan Tanjung Perak,” ujarnya. (din)
