Notification

×

Iklan

Iklan

Diduga Proyek Kapas Baru Surabaya Ngawur, di Stop Warga dan Lapor ke Pemkot

28/05/2024 | 12.12 WIB | Dibaca: 0 kali Last Updated 2024-05-28T05:39:55Z
    Bagikan

Surabaya.pos || Surabaya - Warga Kapas Baru, memprotes pemasangan box culvert di Jalan Kapas Baru, Surabaya. Selain pemasangan box culvert diduga tidak sesuai dengan RAB (Rencana Anggaran Biaya), proyek Pemerintah Kota Surabaya itu, juga nyaris merusak rumah warga. Salah satu rumah warga di kawasan tersebut rusak dan berongga di bagian depan bawah. 

“Dari segi pengerjaannya saja sudah tidak sesuai, karena apa? Dari gambarnya, papan proyek saja tidak ada. Kita kan gak bisa kontrol apa yang seharusnya disediakan proyek ini. Satu contoh untuk pemadatan saja, sebenarnya kan harus menggunakan Sirtu (Pasir Batu) supaya ndak terjadi kelongsoran ya kan,” ujar Arif Sugiarto,


Tidak hanya itu, warga Kapas Baru ini juga menunjukkan bagian box culvert yang dipasang renggang dengan jarak antara 10 hingga 20 centi meter. Menurut Arif, pihaknya bersama warga menyesalkan sikap Lurah Kapas Madya Baru, Surabaya, baru merespons keluhan warga setelah warga untuk yang kedua kalinya melakukan protes dengan menghentikan paksa pelaksanaan proyek. 

“Yang kita sesalkan itu, kayak Lurahnya juga, kenapa baru dua kali ini baru ada tindakan? Kemarin-kemarin Nya ke mana? Padahal ini sudah berhenti dua kali. Karena apa? Yang kita takutkan, yang kita kawal itu bukan untuk hari ini saja sebenarnya untuk jangka panjangnya. Suatu misal pengerjaan ini sudah selesai, otomatis kontraktornya juga pergi,” terang Arif. 

Sedangkan, lanjut Arif "untuk pemeliharaannya sendiri saja mungkin hanya beberapa bulan saja. Nanti seiring dengan berjalannya waktu, lalu kemudian ada insiden yang tidak diinginkan, maka yang akan dirugikan warga setempat. Arif berharap, kontraktor mau menunjukkan RAB dan mengerjakannya sesuai dengan rancangannya. 

“Kami sih kalau bisa ya dari pihak proyek, baik kontraktor maupun kelurahan, kalau memang bisa dikerjakan sesuai dengan RAB atau sesuai dengan gambar. Apa bahan yang harus dipakai? Sirtu, yasudah pakai sirtu. Kalau untuk menghemat kan udah ada anggarannya. Kok Sirtu sampai sekarang nggak diturunkan, kan gitu,” pungkas Arif.

Penulis: Red