Notification

×

Iklan

Iklan

Presidium Frontal Jawa Timur Kecam Aksi Premanisme dan Dukung Gerakan For Justice Surabaya

26/12/2025 | 15.16 WIB | Dibaca: 0 kali Last Updated 2025-12-26T08:16:38Z
    Bagikan


Surabaya Pos | Surabaya, 26 Desember 2025 — Presidium Frontal Jawa Timur dengan tegas menyatakan mengecam segala bentuk aksi arogansi, premanisme, dan intimidasi terhadap warga Kota Surabaya yang dilakukan oleh oknum organisasi kemasyarakatan mana pun.

Presidium Frontal menilai tindakan anarkis yang menyasar warga sipil merupakan pelanggaran terhadap nilai hukum, kemanusiaan, dan ketertiban umum, serta tidak dapat dibenarkan dalam negara hukum.

Presidium Frontal Jawa Timur juga menyatakan dukungan penuh (100 persen) terhadap gerakan solidaritas yang diinisiasi oleh For Justice Surabaya di bawah pimpinan Purnama, sebagai upaya menyatukan elemen arek-arek Suroboyo untuk menjaga keadilan dan menolak segala bentuk kekerasan sosial.

“Kami dari Presidium Frontal Jawa Timur mendukung sepenuhnya gerakan For Justice Surabaya. Ini adalah gerakan moral untuk menyatukan elemen masyarakat Surabaya dalam melawan ketidakadilan dan aksi premanisme,” tegas Tito Ahmad, Presidium Frontal Jatim.

Presidium Frontal menegaskan bahwa tidak boleh ada kelompok atau oknum yang bertindak sewenang-wenang, mengambil alih peran hukum, apalagi melakukan intimidasi dan kekerasan terhadap warga.

Meski demikian, Presidium Frontal juga mengimbau seluruh elemen masyarakat agar tetap menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) serta kondusivitas Kota Surabaya, dan tidak terpancing provokasi.

Dalam pernyataan sikap ini, Presidium Frontal Jatim menyebut bahwa selain Frontal, kelompok ARSAS (Arek Suroboyo Aseli), komunitas klub boxing, serta praktisi olahraga dan bela diri lainnya turut menyatakan sikap bersama menolak segala bentuk anarkisme yang dilakukan oleh kelompok tertentu.

“Surabaya adalah kota beradab. Kami bersatu menolak anarkisme, premanisme, dan intimidasi dalam bentuk apa pun. Hukum harus ditegakkan, dan warga harus dilindungi,” pungkas Tito Ahmad.