Notification

×

Iklan

Presiden RI 2024 ? Mana Pilihanmu

Iklan

Presiden RI 2024 ? Mana Pilihanmu

Gubernur Khofifah: Tujuan Bernegara Kita Sama, Jangan Mau Diadu Domba

01/10/2019 | 16.48 WIB | Dibaca: 0 kali Last Updated 2019-10-01T09:48:47Z
    Bagikan

SurabayaPos.com - Di Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2019, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan dasar dan tujuan negara yang telah dicanangkan pendiri bangsa bersifat mutlak harus dipertahankan.


"Dasar negara Pancasila harus tetap terjaga dan setiap warga negara punya kewajiban yang sama untuk menjaga dan mempertahankannya. Begitu pula dengan tujuan bernegara yakni mewujudkan masyarakat Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur," kata Khofifah usai menjadi inspektur upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (1/10/2019).

Khofifah menyebut, tujuan bernegara kita semua sama, maka jangan mau diadu domba oleh pihak-pihak yang sengaja ingin mengganggu stabilitas dan kohesifitas serta persatuan  bangsa. Pihaknya menyebut, ada yang dengan sengaja menggoreng isu-isu yang berkaitan erat dengan suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA) dengan berbagai bumbu dan sengaja dikemas dengan narasi yang sarat provokasi.

Menurutnya, provokasi diproduksi dan disebar massif melalui berbagai kanal komunikasi seperti portal berita, media sosial, whatsapp group, sms, direct message, dan lain sebagainya. 

"Mereka yang tidak paham situasi akan mudah termakan hoax dan terprovokasi. Ini sangat berbahaya karena sengaja menggiring rakyat kepada konflik individu, golongan, bahkan sosial, vertikal dan horizontal. Kondisi ini jika tidak kita lawan bersama dapat berakibat fatal, terjadi disintegrasi bangsa," urainya.

Khofifah mengatakan jangan sampai "sepele dadi gawe". Artinya, jangan hanya karena masalah yang kecil tetapi berdampak besar dan berkepanjangan akibat disusupi provokasi dan kabar-kabar bohong.

"Kita harus sadar dan waspada, di era post truth dan digitalisasi informasi seperti sekarang ini banyak kabar bohong (hoax), fitnah, adu domba, dan ujaran kebencian yang tersebar luas di ruang-ruang publik dan privat," pesannya.

Untuk meminimalisir dan meredam konflik dan adu domba, lanjut Khofifah, maka sudah selayaknya kita melakukan tabayyun (klarifikasi) jika terima dan akan share informasi. Ruang dialog harus dibuka untuk menciptakan saling pengertian dan keterbukaan guna menghindari perselisihan terus menerus.

"Hari Kesaktian Pancasila harus dimaknai sebagai sebuah kewajiban kolektif semua anak bangsa untuk mengingat kembali tujuan kita bernegara, menjadi bangsa yang mandiri sesuai dengan cita-cita Pancasila. Pancasila adalah dasar penguatan karakter bangsa menuju Indonesia maju dan sejahtera," paparnya.(tji)