×

Iklan

Presiden RI 2024 ? Mana Pilihanmu

Iklan

Presiden RI 2024 ? Mana Pilihanmu

KH Masjkur, Tokoh Jatim Ke-22 Penerima Gelar Pahlawan Nasional

08/11/2019 | 15.00 WIB | Dibaca: 0 kali Last Updated 2019-11-08T08:00:32Z
    Bagikan

SurabayaPos.com - Tokoh asal Jawa Timur, KH Masjkur mendapat gelar Pahlawan Nasional tahun 2019. KH Masjkur menjadi pahlawan Nasional ke 22 Asal Provinsi Jawa Timur. KH Masjkur lahir di Desa Pagetan, Singosari, Malang, Jawa Timur, pada 30 Desember 1902. 
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bertolak ke Jakarta, mendampingi keluarga ahli waris KH Masjkur menerima gelar Pahlawan Nasional di Istana Negara. Penyematan tanda gelar pahlawan  diserahkan Presiden RI Joko Widodo. 


“Beliau diundang ke Istana untuk mendampingi keluarga K.H Masjkur. Ini suatu kebanggaan dan wujud syukur Pemerintah serta masyarakat Jawa Timur karena salah satu putra terbaiknya tahun ini kembali mendapat anugerah gelar Pahlawan Nasional dari Presiden RI,” kata Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim, Aries Agung Paewai di Kantor Perwakilan Pemprov  Jatim, Jum’at (8/11/2019).

Aries menerangkan, oleh Pemerintah KH Masjkur dinilai layak menyandang gelar pahlawan atas kontribusi dan jasa-jasanya yang dilakukan untuk Indonesia. Pemberian gelar pahlawan tersebut merupakan usulan masyarakat, sejarawan, dan pemerintah yang melihat perjuangan dan jasa-jasa K.H Masjkur.

KH Masjkur merupakan salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU) asal Malang dan Perintis Pembela Tanah Air (PETA). KH Masjkur adalah panglima tertinggi barisan perjuangan yang terdiri dari para santri yakni Laskar Hizbullah. Laskar umat Islam ini terlibat aktif dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan, termasuk Pertempuran Surabaya yang puncaknya pada 10 November 1945. Seiring waktu, laskar ini melebur dengan Angkatan Perang RI sebelum akhirnya berubah nama menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). 

Semasa hidup, KH Masjkur pernah menjabat sebagai Menteri Agama pada lima kabinet berbeda dalam rentang waktu 1948-1955. Masjkur juga merupakan tokoh NU ke-3 yang mengemban amanat sebagai menteri agama setelah K.H. Wahid Hasyim dan K.H. Fathurrahman Kafrawi.

"Ini hadiah bagi seluruh masyarakat Jawa Timur. Apa yang dilakukan tokoh-tokoh pendahulu asal Jawa Timur diakui jasa dan sumbangsihnya oleh negara. Semakin memperkokoh posisi Jawa Timur sebagai motor penggerak kemerdekaan dan kemajuan peradaban bangsa," urainya. 

Hingga saat ini Pahlawan Nasional asal Jawa Timur berjumlah 22 nama. Selain, KH Masjkur (ditetapkan 2019), mereka diantaranya KH Abdul Wahab Chasbullah (Ditetapkan 2014), Basuki Rahmat (Ditetapkan 1969), HOS Cokroaminoto (Ditetapkan 1961), Douwes Dekker atau Danudirdja Setiabudi (Ditetapkan 1961), Harun Bin Said atau Harun Tohir (Ditetapkan 1968), Halim Perdanakusuma (Ditetapkan 1975), KH Hasyim As’yari (Ditetapkan 1964), Iswahyudi (Ditetapkan 1975), Syodanco Soeprijadi (Ditetapkan 1975), Suroso (Ditetapkan 1986), Suryo (Ditetapkan 1964), Mas Isman (Ditetapkan 2015), Mas Mansur (Ditetapkan 1964), Mas Tirtodarmo Haryono (Ditetapkan 1965), Soekarno (Ditetapkan 2012), Sukarni (Ditetapkan 2014), KH Wahid Hasyim (Ditetapkan 1964), Untung Surapati (Ditetapkan 1975), Soetomo (Ditetapkan 1961), Sutomo (Ditetapkan 2008), dan Mustopo (Ditetapkan 2007).(tji)