Notification

×

Iklan

Presiden RI 2024 ? Mana Pilihanmu

Iklan

Presiden RI 2024 ? Mana Pilihanmu

Paparan Akhir Tahun, Gubernur Khofifah Beber Kinerja dan Rencana di Tahun 2020

30/12/2019 | 02.14 WIB | Dibaca: 0 kali Last Updated 2019-12-29T19:14:10Z
    Bagikan

SurabayaPos.com / Surabaya - Dalam Paparan Akhir Tahun 2019, Gubernur Khofifah Indar Parawansa menguraikan sejumlah capaian keberhasilan Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun 2019, serta  proyeksi yang akan dikerjakan di tahun 2020. 


Didampingi Wakil Gubernur Emil Elistianto Dardak, Sekdaprov Jatim Heru Tjahyono, Kepala Bank Indonesia Difi Ahmad, dan Kepala BPS Jatim, Agus, dibeber diantaranya capaian pertumbuhan ekonomi 2019, yang disebut lebih tinggi dari angka pertumbuhan nasional.

"Pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur hingga Triwulan ke III tahun 2019 diatas pertumbuhan ekonomi nasional dan masih menunjukkan trend tingkat pertumbuhan, yakni 5,52 persen lebih tinggi dibanding tahun 2018, di angka 5,50 persen," urai Gubernur Khofifah. 

Dari pertumbuhan ekonomi itu, juga memberi nilai tambah pada Pendapatan Domestik Rational Bruto (PDRB) Jatim terhadap PDB Nasional, di angka 14,92 persen.

Juga disebutkan, bahwa pertumbuhan ekonomi Jawa Timur sangat solid melampaui nasional. 

"Kekuatan ekonomi di Jawa Timur adalah dari kekuatan kredit UMKM, perdagangan antar daerah dan perdagangan antar provinsi," tambahnya.

Khofifah juga menyebut kinerja sektor peternakan lebih baik terhadap nasional. Misalnya, populasi sapi, yang mengantar Jawa Timur menuju swasembada daging. 

"Populasi daging bisa memberikan kontribusi 28 persen terhadap kebutuhan nasional. Kita juga terus mengupayakan Revitalisasi Bank Sperma untuk mendukung optimalisasi pelayanan inseminasi buatan," terang Mantan Menteri Sosial ini. 

Sementara, untuk rencana penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) diproyeksikan sebesar Rp 190 triliun di tahun 2020. Itu ditujukan kepada para pelaku UMKM dan para pelaku wirausaha baru. 

Ditambahkan, kalau pertumbuhan kredit untuk UMKM masih sangat bagus, yakni 11,3 persen. Sementara untuk non UMKM 6,4 persen.


Diharapkan, KUR akan terus berjalan baik, dan mampu memunculkan para pelaku usaha dengan sedikitnya memiliki dua pekerja, yang ikut menanggulangi kemiskinan di Jawa Timur. 

Kemudian di bidang infrastruktur, dan sesuai Peraturan Presiden (Perpres) No 80 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Jawa Timur. Disebutkan ada sebanyak 218 proyek dengan anggaran sebesar Rp 294 triliun. Proyek itu, di Gerbangkertosusila ada 77 proyek, bernilai Rp 171,4 triliun. Untuk Bromo Tengger Semeru (BTS) ada 47 proyek dengan kebutuhan anggaran Rp 38 triliun. Di Selingkar Wilis dan Lintas Selatan ada 44 proyek dengan kebutuhan anggaran 36,436 triliun. Serta 24 proyek di Selingkar Ijen (Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, Jember) kebutuhan anggaran mencapai Rp 36 triliun. Di Madura dan sekitarnya ada 26 proyek dengan anggaran Rp 6,5 triliun. Untuk mengawal pekerjaan itu, dibentuk Provincial Project Management Office (PPMO).

Ditambahkan oleh Khofifah, di awal tahun nanti dirinya bersama kementerian terkait akan road show untuk mengawal amanat Perpres 80 tahun 2019. 

"Itu karena April 2020 nanti sudah dibahas Rencana APBN 2021," pungkas Khofifah.(tji)