Surabayapos.com - Tong Hoi Golden city Surabaya, Rabu malam (27/3) menjadi saksi pemutaran film dokumenter karya Nia Dinata kolaborasi bersama Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Pemutaran film "Tragedi Kelam '98" bertujuan mengingatkan generasi milenial Surabaya dan Indonesia tentang sebuah sejarah yang hingga kini masih dianggap belum tuntas terselesaikan.
Menurut Sang sutradara yang akrab disapa Teh Nini, tragedi gerakan pemuda di tahun '98 seharusnya diajarkan di sekolah menengah. Teh Nini merasa kecewa lantaran ketidakpedulian generasi muda milenial yang tak tertarik pada sejarah perjuangan demokrasi. Padahal tragedi '98 sudah banyak di upload di youtube. Anehnya, milenial lebih menyukai menonton informasi gaya hidup dari pada kisah sejarah.
"Hanya puluhan orang yang melihat di you tube sejarah perjuangan reformasi yang berujung tewasnya 4 orang mahasiswa Trisakti, Jika dibandingkan dengan upload an Ava Halilintar yang mengusung gaya hidup. Ketertarikan milenial akan sejarah sungguh memprihatinkan", kata Te Nini.
Karenanya, baik Te Nini, Suci Mayangsari, Andy Budiman, Azmi Abu Bakar berjuang keras melalui wadah politik Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memasukan sejarah Gerakan Reformasi '98 masuk di kurikulum pendidikan tingkat sekolah menengah atas. Hal itu akan mudah terlaksana jika mereka bisa duduk di Parlemen Periode tahun 2019-2024 yang akan digelar 17 April 2019 nanti.
Sementara, Seno Bagaskara milenial Surabaya menganalogikan remaja seusianya akan sejarah Tragedi '98 bagaikan melihat sebuah botol berisi air, sedangkan di sisinya ada panganan. Bagaimana cara memasukan panganan ke sebuah botol. Jelas membutuhkan cara tersendiri.
"Bagi kami, peristiwa '98 bagaikan botol berisi air sedangkan saya bagai "onde-onde" diluarnya. Bagaimana kami bisa merasakan air dalam botol, maka kami akan melihatnya dari semua sisi",jelas milenial Surabaya ini.
Apa yang dilakukan PSI dengan melakukan nonton pemutaran film dokumenter garapan Nia Dinata, selain melek sejarah, para caleg PSI berharap kaum milenial tidak salah pilih dalam menentukan pilihan mendudukkan wakil rakyat yang memiliki keterkaitan "pemberangusan" gerakan demokrasi '98 lalu.
Perlu diketahui Andy Budiman adalah Caleg PSI dari Jatim I, meliputi wilayah Surabaya dan Sidoarjo. Sedangkan Suci Mayang Sari Caleg Dapil Jabar 3. Selain aktivis '98, Suci juga Bendahara Umum Partai PSI. Hadir dalam kompers malam itu, Azmi Abu Bakar jubir PSI, mantan aktivis pergerakan '98 yang juga berebut kursi parlemen menuju DPR RI. (mnt)