Notification

×

Iklan

Presiden RI 2024 ? Mana Pilihanmu

Iklan

Presiden RI 2024 ? Mana Pilihanmu

Bertema "Lawan Satpol PP Surabaya Yang Arogan", KPJ Gelar Bukber dan Bagi Takjil

27/05/2019 | 19.15 WIB | Dibaca: 0 kali Last Updated 2019-09-10T05:01:11Z
    Bagikan

Surabaya - Seniman dan anak jalanan beraksi di sepanjang jalan Kayoon Surabaya, mereka tergabung Kelompok Penyanyi Jalanan (KPJ) Surabaya tepatnya depan bebek Abunawas, Senin (27/5/19) Sore.

Dalam kegiatan ini para seniman dan anak jalanan melebur menjadi satu dalam balutan bagi takjil Ramadhan 1440H/2019M, dengan tema melawan arogansi Satpol-PP Surabaya yang kebal hukum dan sangat arogan kepada masyarakat.

Cak Ringgo selaku Ketua KPJ Surabaya mengatakan, "Kami tidak bisa mentolelir aksi kekerasan dan arogansi Satpol-PP Dalam kejadian Kamis siang, (23/5/19) sekitar pukul 13.00 pemain angklung yang bermain di sekitar traffic light jalan Gunungsari kelurahan Sawunggaling, Seniman dan anak jalanan yang mempunyai kreatifitas dalam menyalurkan bakat seni mereka, jika tidak boleh ya cukup diberikan arahan persuasif jangan ada tindakan anarkis memukul dan menjambak, bahkan mengambil alat musik mereka", tuturnya.

Lanjutnya, "Saya berharap kepada pimpinan Satpol-PP agar kedepan jangan ada lagi tindakan kekerasan, arogansi terhadap seniman, anak anak jalanan yang menyalurkan bakat seninya, dilarang tidak apa namun yang santun mereka itu manusia, bukan hewan, memanusiakan manusia adalah cermin pemerintahan beradab dan berahlaq", jelasnya. Senin, (27/5/19) sore saat wawancara di Kantor sekretariatan Jl. Kayoon No. Stan 28 Surabaya.

Lanjutnya, "Harapan saya tidak muluk muluk kepada Walikota Surabaya agar memberikan suatu solusi kepada seniman dan anak jalanan yang terlantar, sebab mereka ini juga warganya yang sangat mendukung Bu Risma jadi Walikota hingga 2 periode, jangan dibutuhkan saat mereka membutuhkan, namun saat tidak butuh mereka di perlakukan seperti ini, mereka juga punya hak yang sama di mata hukum. Ya minimal kasih tempat untuk menggali potensi sesuai profesi mereka", pungkasnya.


Sementara, Aba Hafidz (Abunawas) selaku penasehat KPJ Surabaya mengatakan, "Kami sengaja mengumpulkan anak jalanan dan Seniman yang tegabung dalam KPJ, karena adanya arogansi Satpol-PP yang kinerjanya kasar dan kejam dalam menindak suatu permasalahan di jalanan, hal ini sangat bertentangan sekali dengan Pasal 34 ayat 1 UUD 1945".

Anak-anak seniman jalanan, itu dilindungi negara, yang mana kutipan isinya adalah, "Fakir miskin dan anak-anak jalanan yang terlantar dipelihara oleh negara", ujarnya.

Lanjutnya, "Saya tidak mau ada kejadian seperti itu lagi, mereka juga manusia yang butuh perhatian pemerintah, mereka bukan perusuh atau perusak, mereka manusia yang ingin menyalurkan seni dan sekaligus mengais rejeki sesuai bidangnya, jika Satpol-PP Surabaya punya hati baik mereka akan memberikan solusi bukan arogansi", pungkasnya.

Terpisah Pihak Joko Wiyono Kasi Operasional Satpol-PP Surabaya saat di konfirmasi lewat Whatsapp terkait kejadian ini belum bisa menjawab, namun statusnya dibaca. (red)