Notification

×

Iklan

Presiden RI 2024 ? Mana Pilihanmu

Iklan

Presiden RI 2024 ? Mana Pilihanmu

Tiga Kabupaten di Jatim Jadi Pilot Project Teknologi Deteksi Ikan

06/09/2019 | 19.56 WIB | Dibaca: 0 kali Last Updated 2019-09-10T05:01:11Z
    Bagikan

Surabayapos.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyambut baik rencana adopsi teknologi informasi oleh para nelayan di pesisir Jawa Timur. 




Rencananya, nelayan di tiga kabupaten yakni Pamekasan, Pacitan, dan Lamongan akan diperkenalkan aplikasi android berbasis global position system (GPS) untuk mendeteksi keberadaan ikan. Tujuannya, akan semakin memudahkan nelayan saat melakukan penangkapan ikan di laut. Kerjasama ini dilakukan Pemprov Jatim bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. 

"Sudah saatnya nelayan diperkenalkan digital IT untuk menangkap ikan. Jika saat ini nelayan mencari ikan menggunakan insting, apalagi lautan Indonesia sedemikian luasnya. Maka dirasa perlu penerapan teknologi agar kerja para nelayan kita semakin efektif dan  efisien waktu, tenaga dan BBM nya tetapi maksimal jumlah tangkapannya," ungkap Khofifah di Gedung Negara Grahadi, usai menerima Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim, Purbaya Yudhi Sadhewa, Jum'at (6/9/2019).

Khofifah menambahkan, dengan aplikasi tersebut memungkinkan nelayan melihat dimana lokasi ikan berada, sehingga mereka bisa langsung menuju ke lokasi ikan yang sedang berkumpul tersebut. 

"Poinnya nelayan tidak harus muter-muter, mereka tahu kemana tempat yang harus dituju. Dan tempat itu sudah dipastikan ada ikannya, sehingga mereka bisa hemat waktu, hemat energi dan tenaga tetapi mendapatkan hasil yang berlimpah," imbuhnya. 

Tiga kabupaten akan dijadikan pilot project pertama di wilayah Jawa Timur adalah Pacitan, Lamongan dan Pamekasan. Selanjutnya akan diperluas diseluruh wilayah pesisir Jatim. Program ini merupakan bagian dari program 1 juta nelayan berdaulat yang diinisiasi oleh  Kemenko Kemaritiman. 

Selain uji coba penggunaan aplikasi android bagi nelayan, lanjut Khofifah, Pemprov Jawa Timur juga akan mencoba menerapkan teknologi pengawetan ikan dengan cara PIO (pengawetan ikan organik).

"Sebelumnya menggunakan es batu dan garam. Bahkan ada yang menggunakan bahan pengawet berbahaya bagi makanan seperti formalin dan boraks. Nah ini kita akan coba dengan menggunakan daun kesemek. Jadi tidak ada lagi yang namanya pengawetan menggunakan bahan-bahan kimia," ujarnya.

Baik PIO maupun Aplikasi android ini sudah diuji coba di beberapa kabupaten di Jawa Barat, jadi Jawa Timur merupakan uji coba kedua. 

"Semoga ikhtiar ini dapat meningkatkan taraf kesejahteraan  nelayan Jatim," tuturnya.(tji)