Notification

×

Iklan

Presiden RI 2024 ? Mana Pilihanmu

Iklan

Presiden RI 2024 ? Mana Pilihanmu

Sawung Dance Festival 2019 Manggung di Gedung Cak Durasim Surabaya

11/09/2019 | 18.41 WIB | Dibaca: 0 kali Last Updated 2019-09-11T11:50:05Z
    Bagikan

Surabayapos.com - Malam ini di Gedung Cak Durasim Taman Budaya, di Jalan Gentengkali, Surabaya digelar 
Festival Tari Kontemporer Sawung Dance Festival (SDF), digagas oleh Komunitas Tari yang sebelumnya telah digelar berturut-turut sejak 2015, silam. 
Gelaran keempat tahun ini dengan mengusung tema “Identity of Body”.  SDF di Surabaya ini diselenggarakan selama 2 hari, tanggal 11-12 September 2019.



Gelaran tahun ini adalah hasil program mentoring yang memilih beberapa karya koreografer muda untuk mendapat pelatihan khusus dari mentor ahli di bidangnya masing-masing seperti Afrizal Malna, Hari Ghulur dan Hanafi. 

"Yang menarik, SDF mendatangkan performer kelas dunia Rianto asal Banyumas, yakni sosok anak muda inspirator dan pemain film Garin Nugraha yang debut kiprahnya terus menggaung di internasional, termasuk karyanya bertajuk “Kucumbu Tubuh Indahku”

Rianto adalah penari dan koreografer yang saat ini juga berdomisili di Jepang. Bersama timnya dia akan menyuguhkan karya berjudul Medium, yang pernah ditampilkan di berbagai panggung besar dunia, diantaranya di Melbourne, Yunani, Bulgaria, Spanyol, Perancis dsb. 

"Surabaya ini menjadi kota persinggahan ketiga karya saya, setelah sebelumnya pernah dipentaskan di ArtJog Jogjakarta dan Teater Salihara di Jakarta.

Selain Rianto, Sawung Dance Studio sebagai penyelenggara juga menyuguhkan karya masterpiece berjudul White Stone,  ciptaan Hari Ghulur yang juga pendiri Sawung Dance Studio. White Stone ciptaan Hari Ghulur ini lahir tak lama setelah kepulangannya dari American Dance Festival, 2018 lalu. 

"Hari Ghulur bersama 6 penarinya sejak Agustus tahun lalu melakukan proses yang intens, eksploratif hingga mampu menemukan gagasan pertunjukan White Stone," urai Alit yang memandu obrolan saat itu.

Kemudian, kepada media Hari menguraikan White Stone berarti Batu Putih, ide itu diambil dari tanah kelahirannya di Madura. 

"Karakter orang Madura itu seperti batu putih. Keras namun dapat dibentuk, itulah kemudian yang mengilhami lahirnya karya ini," ucap Hari.

Karya ini telah dipentaskan pertama kali di daerah asalnya yaitu Madura, kemudian dalam Bedog Art Festival di Yogyakarta dan  On Stage program studio Plesungan di Solo.

Hari Kedua akan diisi penampilan dari Koreografer muda asal Banyuwangi Ragiel Alfan, Puri Senja asal Surabaya dan Yamato dance Unit dari jepang.
Ragiel Alfan memulai karier kepenarian dan koreografi sejak sekolah di Universitas Negeri Surabaya Jurusan Drama Tari dan musik. Karya nya tahun lalu telah menjuarai penyaji terbaik dan penata tari terbaik Festival Karya Tari hingga mengantarnya pada ajang bergengsi Parade Tari Nusantara dan berhasil pula membawa penghargaan sebagai penyaji terbaik dan penata tari terbaik. Karya yang akan ditampilkan pada gelaran Sawung Dance festival terinspirasi dari ritus Seblang Banyuwangi, daerah asal Ragiel. Karya ini merupakan hasil ujian akhir S1 di UNESA yang dikemas kembali.
Puri Senja, adalah penari yang sedang diperhitungkan saat ini sebagai koreografer muda yang karya-karyanya telah dipentaskan di berbagai festival bergengsi di Indonesia. Terakhir, agustus lalu Puri diundang sebagai penampil dalam gelaran bergengsi ART Jog di Jogjakarta. 
Tidak kalah menarik, pertunjukan hari kedua akan diisi dengan penampilan dari Yamato Dance Unit (YDU) dari Jepang. YDU memilih penari dari workshop yang diselenggarakan SDF pada tgl 10 September yang kemudian berproses secara intens dan akan tampil bersama Yamato di pergelaran hari kedua.
Festival ini diselenggarakan secara independen oleh komunitas tari Sawung Dance Studio. Dan kedepan Festival ini diharapkan akan selalu ada untuk menaungi para koreografer muda agar dapat memiliki wadah berkarya dan berapresiasi mengembangkan kapasitas di dunia tari kontemporer.
Jadwal hari kedua, 12 September 2019 pkl 19.00, Ragiel alfan Banyuwangi, Puri Senja Surabaya dan Yamato Dance Unit Jepang.(tji)