Notification

×

Iklan

Presiden RI 2024 ? Mana Pilihanmu

Iklan

Presiden RI 2024 ? Mana Pilihanmu

Gelar Salawat, Gus Anom Doakan Khofifah-Emil Diberi Kekuatan Memimpin Jatim

04/10/2019 | 23.20 WIB | Dibaca: 0 kali Last Updated 2019-10-04T16:23:41Z
    Bagikan

SurabayaPos.com - Jawa Timur sebagai provinsi besar memiliki banyak masalah yang komplek. Termasuk letak geografis provinsi paling Timur pulau Jawa ini yang memiliki kontur rawan bencana. Karena itu, potensi bencana bisa datang setiap saat. 


Pengasuh Majelis taklim Al Munawwarah, Gus Anom bin Syeikh Arifin bin Ali bin Hasan mengakui secara geogragis Jawa Timur rawan bencana alam. Namun dengan berdoa dan bersalawat, Jawa Timur terhindar dari bencana alam dengan skala besar. 

"Tugas kita berikhtiar, meminta kepada Allah agar dijauhkan dari ba'la atau bencana. Caranya dengan berdoa dan bersalawat," ujar Gus Anom, Jumat (4/10/2010), malam. 

Gus Anom mengungkapkan para jamaah majelis taklim Al Munawwarah juga mendoakan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak sebagai pemimpin agar diberi kekuatan dalam memimpin Jawa Timur. 

Menurut putra tertua Syeikh Arifin ini, untuk memimpin provinsi sebesar Jawa Timur ini, perlu ada dukungan spiritual. Karena itu sebagai warga Jawa Timur, dirinya punya kewajiban untuk mendoakan pemimpin. 



"Alhamdulillah, Bu Khofifah dan Mas Emil orangnya sangat religius. Mereka juga penggemar salawat seperti mayoritas warga Jatim. Karena itu kita harus doakan agar mereka selalu diberi kekuatan dan kesehatan untuk memimpin Jawa Tumur," urai Gus Anom. 

Dai yang punya puluhan jamaah artis ibukota ini menjelaskan, majelis taklim Al Munawwarah di Surabaya ada di Bratang Gede, Wonokromo. Majelis rutin bulanan digelar tiap hari Sabtu malam, minggu pertama. Sedangkan majelis rutin mingguan dilaksanakan setiap hari Minggu malam.  

Gus Anom mengakui, selama ini ia lebih banyak mengisi pengajian di Jakarta, Kalimantan dan Papua. Namun mulai tahun ini, ia akan rutin membina majelis taklim di Surabaya. 



"Insya Allah, saya istiqomah memimpin majelis taklim di Surabaya ini. Bagaimanapun saya berasal dari kota ini. Asli Jatim. Seperti kata pepatah, setinggi-tingginya bangau terbang akhirnya ke pelimbahan juga," ujarnya memberi perumpamaan.(tji)