Notification

×

Iklan

Presiden RI 2024 ? Mana Pilihanmu

Iklan

Presiden RI 2024 ? Mana Pilihanmu

Ning Lia, Perempuan yang Digadang Teruskan Semangat Tri Risma

03/10/2019 | 09.53 WIB | Dibaca: 0 kali Last Updated 2019-10-03T02:53:16Z
    Bagikan

SurabayaPos.com - Nama Lia Istifhama atau akrab dengan sapaan Ning Lia, belakangan ini semakin santer terdengar sebagai salah satu calon kandidat perempuan yang ingin mengabdikan diri meneruskan kiprah Tri Rismaharini untuk menjadikan Kota Surabaya semakin baik. Harapannya, pengabdian yang dilakukan dimulai dengan menghuni Balai Kota Surabaya, tahun 2020 mendatang. 
Kader Fatayat NU itu, terus menyapa warga kota dengan tercatat sebagai salah satu nama yang mengikuti penjaringan Walikota dan Wakil Walikota Surabaya, yang siap menggantikan Tri Risma.


Langkah politik yang telah ditempuh Lia tersebut dinilai banyak pihak sebagai langkah strategis yang cukup berani. Mengapa demikian, karena Lia memilih untuk ikut bertarung memperebutkan rekomendasi dari partai besutan Megawati Soekarnoputri, memberi kesempatan untuk maju dari partai yang mendominasi peta politik di Surabaya setidaknya dalam satu dekade terakhir.

Selain itu langkah politik tersebut dinilai sebagai langkah berani, sebagaimana yang telah diketahui bersama PDI-P memiliki stok kader yang cukup berkualitas dan memiliki modal politik yang mumpuni. Setidaknya nama-nama seperti Wishnu Sakti Buana mantan Ketua DPC PDI-P sekaligus Wakil Wali Kota Surabaya saat ini, Nugraha kader senior PDI-P, dan Dyah yang diketahui sebagai istri mantan Wali Kota Surabaya dan sekaligus tokoh senior di PDI-P diketahui juga turut bertarung memperebutkan rekomendasi Partai berlogo kepala Banteng tersebut.

Kemunculan aktivis millenial yang merupakan putri KH Masykur Hasyim, mantan Komandan Banser Jatim ini memberikan warna tersendiri bagi dinamika penjaringan PDI-P. 

Perempuan yang juga berprofesi sebagai dosen tersebut, terlihat cukup leluasa menjalin komunikasi dengan grass root PDIP, bahkan beberapa kali turun langsung ke dalam wilayah basis PDIP sehingga menguatkan potensi kombinasi nasionalis religius dalam Pilwali Surabaya mendatang.

Penggagas Nawa Tirta ini juga terlihat mampu berkomunikasi dengan 'grapyak' dengan tokoh DPD PDIP Jatim, seperti dengan Kusnadi, ketua DPRD Jatim.

Saat itu, Lia muncul di tengah-tengah aksi demo buruh di depan Gedung DPRD Jatim, saat para pekerja meneriakkan tiga tuntutan, yaitu revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tentang pengupahan.


Dwianto Arief, salah seorang peserta demo yang saat itu terlihat bersama Lia, juga memberikan komentarnya, soal sosok Ning Lia.

"Ning Lia ini saya kenal lama, dan dulu pernah sama-sama bekerja di pabrik dalam ranah yang sama, yaitu posisi HR-GA (Human Resources and General Affair), jadi memang kita sama-sama pernah tahu sendiri bagaimana harapan-harapan buruh. Dan sekarang ketika Ning Lia masuk bursa Pilwali Surabaya, ya nggak heran karena memang orangnya 'grapyak' dengan banyak orang," kata Dwianto, memberi penilaian.

Tak hanya Dwianto yang melontarkan simpatiknya atas hadirnya Ning Lia di kancah Pilwali Kota Surabaya, 2020 mendatang.  Pengagum lainnya juga datang dari tokoh perempuan yang mengaku simpatik dengan Lia. Selain memberikan apresiasi, dirinya menilai Ning Lia adalah sosok perempuan yang layak ikut berkompetisi untuk mengabdikan diri menjadikan Kota Surabaya menjadi tambah moncer.

"Saya senang jika ada pemimpin perempuan. Saya bangga kalau ada perempuan yang berani tampil untuk lebih maju," ucap Hari Putri Lestari.(tji)