Notification

×

Iklan

Presiden RI 2024 ? Mana Pilihanmu

Iklan

Presiden RI 2024 ? Mana Pilihanmu

Atap Sekolah Dasar Negeri di Pasuruan Ambruk, Seorang Guru dan Siswa Meninggal

05/11/2019 | 19.04 WIB | Dibaca: 0 kali Last Updated 2019-11-05T12:37:26Z
    Bagikan

SurabayaPos.com - Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo melansir, dari 
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jatim yang mengkonfirmasi atap SDN Gentong I di Jalan KH Sepuh, Kelurahan Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Pasuruan, Jatim ambruk, dan menyebabkan 2 orang meninggal dunia dan 12 pelajar lainnya mengalami luka-luka.


"Bangunan sekolah ambruk terjadi pada Selasa, 4 November 2019 pukul 09.00 WIB.
Diduga ambruknya bangunan tersebut akibat kesalahan konstruksi bangunan yang dibangun pada tahun 2017 lalu itu," tulis Agus Wibowo, Selasa (5/11/2019).

Akibat kejadian tersebut mengakibatkan 5 bangunan kelas ambruk total dan menimpa seluruh penghuni ruangan yang pada saat itu sedang diadakan kegiatan belajar mengajar. 

Korban meninggal dunia, adalah 
Sevina Arsy Wijaya, perempuan (19), statusnya pengajar. Beralamat di
Jl. MT. Hariyono, Gang 4, Kelurahan Mandaranrejo, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan. Serta, Irza Amira (8) siswi kelas 2 SDN Gentong, alamat rumah Jl. KH Sepuh, Kelurahan Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan. 

Korban luka berat, masing-masing
Abdul Mukti, laki-laki (8) menderita patah tulang paha kiri. Dina Hilda handin, laki-laki (10), patah tulang terbuka. 

Korban luka ringan 10 (sepuluh) orang, 
1. Zidan Izzulhaq (L/8)
2. Wildanul firdausi (L/11)
3. Alysah (P/7)
4. Kina (P/8)
5. Akbar (L/8)
6. Siti Rohmania (P/8)
7. Aisyah (P/8)
8. Zahra Salsabila (P/9)
9. Ahmad Gerhana (L/8)
10. Moh. Putra (L/11)

Tindakan awal yang dilakukan, 
BPBD Provinsi Jatim berkoordinasi dengan BPBD Kota Pasuruan, dan dengan Dinkes Provinsi Jatim.

Agus menambahkan, saat ini telah diturunkan Tagana, untuk melakukan, bantu evakuasi, pendirian tenda darurat guna kelanjutan proses belajar. Serta layanan dukungan psikososial.

Komisi E DPRD Jatim: Pemprov Jatim dan Pemkot Pasuruan Segera Beri Bantuan 

Terkait musibah itu, Ketua Komisi E DPRD Jatim, Wara Sundari Reny Pramana mengaku ikut sedih dan berbela sungkawa. Karena musibah tersebut seharusnya bisa diantisipasi jika seluruh penanggungjawab dan pihak terkait menjalankan tugas dan wewenangnya dengan baik.



Menurutnya, jika kondisi bangunan sekolah sudah tidak memenuhi standar, harusnya pihak sekolah melaporkan pada instansi terkait supaya segera diusulkan untuk mendapat bantuan renovasi.

“Kualitas bangunan sekolah harus lebih diperhatikan sesuai dengan standar, sehingga peristiwa memilukan seperti itu tidak terulang kembali di lain tempat,” kata Reny Selasa (5/11/2019).

Politisi asal Fraksi PDI Perjuangan itu mengaku mendengar kabar memilukan itu saat menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Biro Administrasi Kesejahteraan Sosial Provinsi Jatim.

“Kami mendengar kabar tersebut saat menggelar rapat dengan Kadindik dan Biro Kessos Jatim. Sehingga pihaknya bisa langsung memberikan respon dan warning juga bisa kami sampaikan sebagai warning,” ujar kakak kandung Pramono Anung ini.

Komisi E DPRD Jatim juga meminta Pemprov Jatim dan Pemkot Pasuruan segera merespon dan memberikan bantuan yang memadai agar proses belajar mengajar bisa berjalan normal kembali.

“Pemprov dan Pemkot harus memberikan bantuan kepada sekolah yang ambruk. Dan yang penting lagi pemerintah harus menjamin para korban saat dirawat di rumah sakit serta penanganan trauma siswa agar tidak takut akibat insiden tersebut,” tambah Reny.(tji)