Notification

×

Iklan

Presiden RI 2024 ? Mana Pilihanmu

Iklan

Presiden RI 2024 ? Mana Pilihanmu

Gerak Cepat, Relawan Ning Lia Laporkan Pencemaran Nama Baik. Ada Apa?

17/01/2020 | 23.54 WIB | Dibaca: 0 kali Last Updated 2020-01-17T17:16:54Z
    Bagikan

SurabayaPos.com | Surabaya - Hati-hati, saat menerima kiriman whatshapp (WA) dari nomor yang tidak dikenal. Karena, jika kiriman itu dibuka, nomor pengirim itu bisa 'mengerjain' anda. Dipastikan, si pengirim akan dengan leluasa melakukan penipuan. Itu seperti yang dialami, relawan Lia Istifhama, perempuan yang maju di Pilkada Kota Surabaya tahun 2020, mendatang. Namun, dengan sigap dan gerakan cepat, relawan Ning Lia melaporkan itu ke polisi.


Nomor HP yang masuk dan mengaku Lia Istifhama itu, kemudian menghubungi sejumlah nama yang tertera di ponsel. Di kasus ini, nomor pemilik asli telah dibajak. Lia 'palsu' itu kemudian menghubungi sejumlah nama atau nomor. Dengan kalimat minta tolong untuk ditransferkan sejumlah uang ke nomor rekening yang disebutkan, yang dipastikan milik pelaku penipu. Dalihnya, Lia palsu itu saldo rekeningnya limit untuk melakukan pengiriman atau transfer menggunakan banking.

Modus ini dialami salah satu relawan ning Lia Istifhama, yakni Indah Yanuarsih. Ditemani Arif Leo Akbar dan Arief Lasmono, mereka datang ke Polsek Wonocolo, Surabaya. Ada Apa?


"Awalnya, saya menerima kiriman whatsapp (WA) dari nomor yang tidak dikenal. Profil WA menggunakan foto Ning Lia, namanya juga ditulis Lia Istifhama. Foto ini bisa saja diambil dari facebook Ning Lia. Karena gelagat aneh, maka saya pancing hingga dia menulis nomor rekening dan nama yang meminta saya mentransfer sejumlah Rp. 2.400.000," kata Indah, Jumat (17/1/2020), malam.

Kemudian, diceritakan data yang tertera dari kiriman WA dengan nomor +6287894445888, adalah Nomor Rekening BTPN 900 1374 3660 dengan kode bank 213 atas nama Ginanjar Yudi Sanjaya.

Arief Leo, relawan Ning Lia yang datang ke SPKT Polsek Wonocolo adalah sebagai pelapor, kepada petugas mereka menyampaikan alasan kedatangannya, terkait modus penipuan dan pencemaran.

"Kalau kita cuek, enggan melaporkan, maka bagaimana kita bisa memberikan efek jera bagi pelaku? Terlepas bagaimana respon pihak berwajib, yang jelas saya sebagai warga negara telah beritikad baik melaporkan ini, yaitu soal pencemaran nama baik dan semoga nama pelaku dapat ditelusuri. Minimal ada warning lah," ujarnya.


Terpisah, Ning Lia meminta rekan-rekannya atau siapa saja untuk berani melaporkan segala tindak kriminal sebagai bentuk kampanye cyber crime.

"Seperti kita ketahui, salah satu fokus Polda di 2020 ini adalah memberantas cyber crime. Dan semoga kita sendiri, berani melaporkan segala tindak kejahatan siber, baik itu penipuan materi, hoax, ujaran kebencian, pembunuhan karakter, dan sebagainya, demi tegaknya hukum. Kalau kita enggan melaporkan, bagaimana pelaku kejahatan bisa dapat efek jera? Ini penting karena siapapun bisa jadi korban. Bahkan harus diakui, bahwa seperti sudah hal yang biasa, bermunculan hoax dan ujaran kebencian dalam grup-grup WA," tegas aktivis yang juga mantan semifinalis Cak dan Ning Surabaya 2005 yang kini running dalam Pilwali Kota Surabaya.(tji)