Notification

×

Iklan

Presiden RI 2024 ? Mana Pilihanmu

Iklan

Presiden RI 2024 ? Mana Pilihanmu

Strategi Pemprov Jatim Atasi Bencana, Cek Kesiapan Personil dan Alat

02/01/2020 | 16.19 WIB | Dibaca: 0 kali Last Updated 2020-01-02T09:19:43Z
    Bagikan

SurabayaPos.com / Sidoarjo -  Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak meninjau kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, di Jalan Letjend. S. Parman, Waru, Sidoarjo, Kamis (02/01/2020).


Didampingi Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Suban Wahyudiono dan sejumlah pejabat terkait, Emil melihat dari dekat kelengkapan berbagai peralatan yang dimiliki BPBD Jatim, serta mencobanya termasuk mencicipi makanan dan minuman yang tersedia untuk keperluan masyarakat, jika sewaktu-waktu didistribusikan ke daerah bencana. 

"Baik ini, tapi harus diperhatikan masa berlakunya sebelum didistribusikan ke masyarakat di daerah yang terdampak," ucap Emil sesaat setelah mencicipi roti dan minuman dalam kaleng. 

Setelah itu, Emil juga mencoba Senso, gergaji mesin untuk memotong batang pohon yang telah disediakan, sebagai peraga.

Setelahnya, di dalam tenda besar warna orange dilakukan dialog yang diawali dengan paparan mengenali potensi daerah bencana di wilayah Provinsi Jatim. Dilanjutkan dengan tanya jawab. 

"Harus dijalankan SK untuk merespon tanggap darurat kesiapsiagaan bencana. Itu langkah-langkah yang harus diambil, ada 15 daerah telah menandatangani SK. Ada kesepakatan dan dibedah, sampai susur sungai dan bukit sebagai rencana operasi dengan melibatkan seluruh instansi," urainya, menjawab pertanyaan wartawan usai paparan.

Menghadapinya dengan mengoptimalkan kesiapsiagaan, baik terkait personil dan kelengkapan alat-alat yang dibutuhkan untuk evakuasi. Termasuk ketersediaan makanan siap santap yang kondisinya harus baik. 

Dikatakan, seperti saran dari Profesor Samsul Ma'arif, terkait langkah-langkah, serta merespon berbagai kemungkinan termasuk kemungkinan banjir kiriman, yang tersosialisasikan ke masyarakat. 

"Titik-titik yang harus diwaspadai, seperti luapan sungai Bengawan Solo, Kali Lamong dan yang di Madura Kali Kemuning, dan daerah rawan longsor," katanya. 


Termasuk, untuk mengurangi genangan air, dimungkinkan dibuat lubang biofori khususnya di daerah-daerah datar. 

Guna mewujudkan kesiapsiagaan, personil dari berbagai elemen dan relawan disiagakan di BPBD Jatim, lengkap dengan perlengkapan alat yang dibutuhkan.

Dikutip dari pernyataan Gubernur Jatim Khofifah, untuk menghadapi intensitas curah hujan yang semakin tinggi disertai dengan angin kencang, di beberapa daerah di Jatim yang rawan bencana banjir dan longsor, pihaknya meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di Pemprov Jatim agar cepat tanggap dan respon atasi bencana.

"Saya telah meminta kepada OPD terkait untuk segera mengambil langkah cepat guna mengatasi segala hal yang disebabkan akibat bencana dengan menyiagakan tim selama 24 jam penuh. Hal ini penting, mengingat kondisi cuaca yang ekstrim terutama curah hujan tinggi serta angin kencang. Sehingga beberapa daerah di Jatim berpotensi banjir dan rawan  longsor," urai Khofifah, melalui pesannya di sela-sela melaksanakan ibadah umroh di tanah suci, Rabu (01/01/2020).

Dikatakan, OPD yang sangat berperan langsung dalam hal tanggap bencana yaitu BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, dan Dinas PU. Sedangkan, instansi lain yang juga terkait yakni TNI, Polri, SAR, PMI, Basarnas, serta Kementerian PU yang ada di wilayah Jatim serta para relawan kebencanaan.

"Saya minta semua OPD di lingkup Pemprov Jatim maupun instansi terkait tetap siaga. Serta, segera menyiapkan antisipasi jika ada daerah-daerah yang terdeteksi rawan terjadi bencana," ungkapnya.

Khofifah juga meminta kepada Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak bersama jajaran terkait dan instansi vertikal lainnya untuk terus berkoordinasi dan menyiapkan penanganan kebencanaan dengan cepat. Menurutnya, kesiapsiagaan dan kecepatan penanganan kebencanaan sangat diharapkan masyarakat.

"Saya harap Pak Wagub bisa memimpin langsung untuk mengantisipasi segala hal yang bisa dilakukan untuk penanganan kebencanaan," harap Khofifah.

Pemprov Jatim juga telah menyiapkan beberapa peralatan penanggulangan bencana, mobil tanggap darurat, dapur umum, tim medis, hingga kesiapan anggota tim tagana.

Khofifah juga menghimbau agar para bupati dan walikota di Jatim beserta perangkat daerahnya terus memantau kondisi daerahnya masing-masing. Apalagi, berdasarkan prediksi dari BMKG hujan lebat akan terjadi di hampir seluruh wilayah di Jatim hingga 7 Januari 2020.

"Saya harap para bupati/walikota terus memantau dan mewaspadai kondisi alam di daerahnya, atas adanya fenomena cuaca ekstrim ini. Ini penting dilakukan, karena langkah-langkah antisipasi dan penanganan membutuhkan koordinasi dan sinergi dari semua pihak," tutupnya.

Untuk diketahui, berdasarkan informasi yang diperoleh dari BPBD Provinsi Jatim akibat hujan deras disertai angin kencang yang terjadi pada Selasa (31/12), telah menyebabkan banjir maupun longsor di sejumlah wilayah di Jatim. Diantaranya banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Jember, tanah longsor dan banjir di Kabupaten Blitar, serta pohon tumbang akibat angin kencang di Kabupaten Tuban.(tji)