Notification

×

Iklan

Presiden RI 2024 ? Mana Pilihanmu

Iklan

Presiden RI 2024 ? Mana Pilihanmu

Kasat Resnarkoba Sakti, AKBP Memo Ardian Diduga Korbankan Anggotanya Demi Jabatan dan Perkaya Diri

12/05/2021 | 03.29 WIB | Dibaca: 0 kali Last Updated 2021-06-28T11:22:29Z
    Bagikan

"Dugaan ada Babe Kuat", Setelah Perburuk Citra Polri atas memberikan perintah anggotanya, AKBP Memo Ardian S.I.K selaku Kasat Resnarkoba Polrestabes Surabaya Tidak Mutasi Dalam Riksa


Surabaya Pos || Jatim, - Dampak adanya tindakan pelanggaran penggunaan dan pemerasan oknum polisi di Surabaya, proses hukum terkait penangkapan 5 oknum polisi dari Satreskoba Polrestabes Surabaya dan 3 warga sipil oleh DIV Paminal Mabes Polri atas penyalahgunaan Narkotika di Hotel Midtown pada Kamis 28 April 2021 lalu terus berlanjut. Kasus ini berujung adanya mutasi guna penyegaran para pejabat polri di wiliyah Polda Jatim. Selasa, (11/5/2021).

Dari data yang dihimpun awak media Liputan Indonesia, dalam kasus ini terlihat janggal, yang seharusnya AKBP Memo Ardian Kasat Resnarkoba Polrestabes Surabaya dalam Status Riksa tapi tertulis mutasi menjadi sebagai Analis Kebijakan Muda Bidang Gadik SPN Polda Jatim.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko membenarkan soal mutasi tersebut. Namun, Gatot tidak menjelaskan detail alasannya. "Memang benar, Pak Kapolda sudah mengeluarkan TR terkait mutasi (Kasatnarkoba AKBP Memo Ardian)," katanya, Selasa (11/5/2021).

Gatot menyebut, bukan hanya Memo yang dimutasi, tetapi juga empat anggota Satnarkoba Polrestabes Surabaya lainnya. "Ada lima yang dimutasi dari jajaran Polda Jatim. Mutasi itu biasa dalam tubuh organisasi Polri, khususnya di Polda Jawa Timur. Untuk penyegaran, prinsipnya," katanya. 

Apakah mutasi lima anggota itu terkait dengan kasus dugaan pesta narkotika yang digerebek anggota Paminal Markas Besar Kepolisian RI dan Propam Polda Jatim beberapa waktu lalu? Gatot tidak memberikan jawaban. "Yang jelas, (mutasi) itu untuk penyegaran. Penyegaran organisasi saja biar lebih kuat dan solid lagi," ujarnya.

Dari pemberitaan sebelumnya, AKBP Memo Ardian sebagai pimpinan kesatuan turut diperiksa atas kekayaannya yang kuat dugaan hasil dari atensi bandar dengan memerintahkan anak buahnya, sehingga para anggota bawahannya jadi tumbal perintah.

Memo Ardian Beberapa hari pasca kejadian itu, pun telah mengakui dirinya bakal dimintai keterangan sebagai saksi atas ditangkapnya lima anggotanya oleh Paminal Mabes Polri tersebut. Namun hingga hari ini, ia tidak terlihat berdinas di Mapolrestabes Surabaya.

Santer kabar, bahwa tidak terlihatnya Memo berdinas ini karena ia sedang ditahan di Polda Jatim usai jalani pemeriksaan.

“Iya beliaunya saat ini ditahan di Dit Propam Polda Jatim,” ujar sumber internal yang meminta identitasnya tidak dipublikasikan, Kamis (06/05/2021). Dikutip dari Lensa Indonesia.

Kebenaran bahwa Memo Ardian sedang ditahan ini juga diperkuat adanya rekan sejawatnya yang akan menjenguk ke sel tahanan.

“Kemarin ada beberapa pejabat dari Polrestabes Surabaya yang akan membesuk,” tambahnya.

Harta Kekayaan Seorang AKBP

Selain menahan Memo Ardian, Dit Propam Polda Jatim juga dikabarkan memeriksa istri Memo. Hal ini terkait sejumlah mobil dan motor Harley Davidson yang disita DIV Paminal Mabes Polri dari kediaman Memo pasca penangkapan.

“Istrinya Rabu kemarin diperiksa. Ada bebera kendaraan di rumahnya yang disita, termasuk Harley Davidson,” pungkas sumber tadi.


Keterangan dari Paminal Mabes Polri

Seperti diketahui, DIV Paminal Mabes Polri menangkap 5 orang oknum polisi dari Satreskoba Polrestabes Surabaya dan 3 warga sipil terkait penyalahgunaan Narkotika di Hotel Midtown pada Kamis 28 April 2021. Lima polisi dari Satreskoba Polrestabes Surabaya tersebut adalah Iptu EJ, Iptu IM, Aipda AP, Brigadir S dan Brigadir PS. Sedangkan tiga orang yang berstatus warga sipil ialah CC, D dan IS.

Dalam penangkapan tersebut, Tim DIV Paminal Mabes Polri juga menemukan barang bukti narkona jenis sabu seberat 27,4 gram, 8 butir happy five dan 1 butir Ineks.


Informasi dari Narasumber yang sengaja kami lindungi privasinya mengungkapkan

Perlu diketahui, menurut narasumber yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, "Infonya, anggota habis menangkap 10 kg di Jakarta diinapkan di Widtown, lalu Paminal Mabes Polri grebek, 2 perwiranya Eko dan Made, dari wawancara langsung mengarah ke Kasat Memo Ardian, 3 mobil mewah dan 2 kopor daun langsung diamankan," ujarnya.

Sambung Narasumber, "Arahnya kayaknya 5 anggota itu bukan makai sabu, tapi lebih tepatnya mau 86 / meminta uang kepada tiga orang sipil itu yang belum tuntas, belum tercapai nilainya, makanya ngembang ke Kasat, mungkin 2 kopor daun tersebut, sebagian dari yang sudah disetor, makanya kasat waktu konfirmasi media, bilang dia tes urine negatif, tapi diangkut paminal karena dugaan 86 atau meras pelaku yang tertangkap," tuturnya.

"Logikanya paminal setelah grebekan di Midtown geser ke Kasat Narkoba dan mengamankan 2 koper duit dan 3 unit mobil (Rubicon, Lexus, Velvire). Untuk Kasat beritanya sudah aman. Ia dipulangkan, dan kasat juga dibawa ke Mabes juga awalnya," tutup narasumber.

Dibalik prestasinya dalam kasus ini sosok Kasat Narkoba AKBP Memo Ardian wajib bertanggung jawab atas apa yang dilakukan oleh anak buahnya, sebab kelakuan anggotanya adalah perintah langsung darinya, maka dari itu hendaknya harus ada tindakan tegas berupa pemecatan, minimal dibuatkan nota dinas maupun penundaan pangkat. Karena dinilai telah memperburuk citra Polri, bahkan kuat dugaan memperkaya sendiri dan mengorbankan anak buahnya. (Red)


Sumber: https://www.liputanindonesia.co.id/2021/05/kasat-resnarkoba-polrestabes-surabaya.html