Notification

×

Iklan

Presiden RI 2024 ? Mana Pilihanmu

Iklan

Presiden RI 2024 ? Mana Pilihanmu

Lurah Gundih dan Camat Bubutan Konspirasi Lawan Kebijakan Program UMKM Walikota Surabaya

01/11/2022 | 22.41 WIB | Dibaca: 0 kali Last Updated 2022-11-01T15:56:18Z
    Bagikan

Foto: Lurah Gundih dan Camat Bubutan saat dilokasi diduga melarang UMKM jl. Cepu atas tekanan oknum DPRD.

Surabaya Pos,- Terkait  UMKM dan PKL Surabaya guna membantu Program Pemerintah untuk   Memulihkan Ekonomi di Masa Pandemi Covid-19, RW 08, Kelurahan Gundih, Kecamatan Bubutan bentuk UMKM diwilayahnya.

Membina Masyarakat secara Mandiri dan  Menciptakan Lapangan Kerja Kreatif di Wilayahnya, Untuk mengurangi angka Kriminalitas dan pengangguran di Surabaya.

Namun, upaya membantu Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di RT 01 RW 08 Kelurahan Gundih, Kecamatan Bubutan, Surabaya tidak sesuai harapan. Hal ini mendapatkan tentangan saat berdagang di Jalan Cepu No. 8, Surabaya sebagai upaya menggerakan UMKM mendapat pertentangan dari pihak Camat dan Lurah, hal ini jelas tidak sesuai dengan Program Walikota Surabaya Eri Cahyadi.


“Kegiatan baik ini ternyata tidak mendapat dukungan dari Bapak Camat Bubutan dan Ibu Lurah Gundih, Alasannya karena mereka dapat tekanan dari seorang anggota dewan yang memerintahkan untuk dibubarkan,” ungkap Nyoto Basuki, Ketua RW 08, Kelurahan Gundih, Kecamatan Bubutan.

“Ini berdasarkan WhatsApp ibu Lurah tertanggal 29 Oktober 2022 pada pukul 13.30 WIB kepada saya. Bahkan Sabtu 29 Oktober 2022 malam, ada Satpol PP Kecamatan Bubutan, memerintahkan semua pedagang bubar dan tidak boleh berjualan dengan alasan tidak jelas,” beber Nyoto Basuki.

Sementara salah satu pedagang UMKM di jl. Cepu menambahkan, "Padahal warga RT 01 itu juga warga RW 08 Kelurahan Gundih, mendapat dukungan RT dan RW untuk mendirikan UMKM di Jalan Cepu No. 8, Surabaya, kami sebetulnya juga membantu program pemerintah dalam peningkatan ekonomi swadaya masyarakat di Surabaya seperti yang di canangkan Walikota Surabaya, atas biaya swadaya masyarakat persiapan tempat digunakan berdagang," ujar Riki. Selasa (01/11/2022).

Foto : Lurah Gundih dan camat Bubutan saat di UMKM jl. Cepu, diduga melarang warganya yang berdagang.

Sejumlah pedagang menaruh harapan besar atas adanya kegiatan ini. Salah seorang warga Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Indah penjual Jasuke, yang suaminya tukang bangunan, merasa terbantu dengan usaha kecilnya. Karena dapat menambah penghasilan keluarganya.

Seorang lagi warga MBR Rojali, berprofesi sopir yang lebih sering menganggur dari pada bekerja, ikut berjualan mie bersama isterinya.

“Kegiatan ini murni swadaya masyarakat setempat dan diperuntukkan bagi warga yang berstatus MBR. Dengan dana seadanya, hasil patungan warga setempat yang ingin berusaha kecil-kecilan, bahkan tenda yang dipakai belum lunas,” ungkap Nyoto Basuki, Ketua RW 08, Kelurahan Gundih, Kecamatan Bubutan, diamini Saiful Kirom, pejabat Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK).

“Aneh, Lurah dan Camat kok malah tidak mendukung program UMKM Surabaya walikota Pak Eri Cahyadi, kegiatan ini kami lakukan karena merasa terpanggil untuk membantu program pemerintah dalam mengentas kemiskinan, agar warga MBR bisa berkurang di wilayah kami, kok malah takut dengan tekanan oknum anggota dewan, lucu," ujar Santoso Ketua RT 01 sekaligus Ketua Kelompok UMKM di jl. Cepu.

“Para pedagang dan pengurus UMKM, memohon perhatian semua pihak dan pemerintah, terutama Wali Kota Eri Cahyadi untuk menengahi permasalahan ini, agar mendapat keadilan. Karena apapun yang kami lakukan di sini adalah bagian dari membantu program pemerintah mengentas kemiskinan," ujar Saiful Kirom.

Konfirmasi ke Lurah Gundih Tak di Respon

Dikutip dari media Liputan Indonesia mengkonfirmasi kepada Lurah Gundih bernama Puput Pujiastuti, S.STP tidak mau menjawab konfirmasi wartawan. Selasa, (1/11/2022).

Tanggapan Anggota DPRD Surabaya komisi A

Imam Syafi'i selaku Anggota DPRD komisi A mengatakan, "Kemarin siang aku ketemu camat bubutan. Aku ceritakan semuanya. Aku minta pak camat bijaksana. Pak camat janji akan ngajak bicara pak rw dan pak RT," pungkasnya yang juga mantan Wartawan di media TV ternama Jawa Timur.

Penulis : Basir