Notification

×

Iklan

Presiden RI 2024 ? Mana Pilihanmu

Iklan

Presiden RI 2024 ? Mana Pilihanmu

FKPPI Pecat Anggota yang Berada di Depan Asrama Mahasiswa Papua

23/08/2019 | 00.42 WIB | Dibaca: 0 kali Last Updated 2019-09-10T04:54:27Z
    Bagikan

Surabayapos.com - Pimpinan Daerah (PD) XIII Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan TNI-Polri (FKPPI) Jawa Timur mendukung langkah yang diambil oleh Pimpinan Cabang (PC) 1330 FKPPI Kota Surabaya mencabut keanggotaan Tri Susanti (Susi), yang saat terjadi kericuhan perempuan itu berada di depan Asrama Mahasiswa Papua (AMP) Jalan Kalasan Surabaya. Bahkan, disinyalir membawa massa.

Ketua PC 1330 FKPPI Kota Surabaya, Hengki Jajang Permana mengatakan, yang dilakukan Susi tidak atas nama ormas FKPPI, dan bahkan tidak ada pemberitahuan,  instruksi atau sejenisnya dari organisasi.




"Dari hasil rapat siang tadi, kemudian diputuskan untuk mencabut keanggotaan yang bersangkutan dari organisasi FKPPI  Besok (Jum'at) yang bersangkutan juga dipanggil sekaligus untuk memberikan suratnya (Surat Keputusan)," kata Hengki Jajang ditemui di sela persiapan Jelang Musda FKPPI Jatim, di Hotel Singgasana, Gunungsari, Surabaya, Kamis (22/8/2019), malam.

Malam itu, selain Hengki juga hadir Ketua PD XIII FKPPI Jatim Gatot Sudjito serta pengurus lainnya dari sejumlah wilayah. Gatot menambahkan, meski diterbitkan surat keputusan dari organisasi FKPPI, pihaknya menyebut masih ada kesempatan untuk Susi dilakukan klarifikasi terkait yang dilakukannya.

"Tapi, soal surat keputusan itu sudah final, tidak bisa berubah," tambah Gatot.

Disebutkan, di FKPPI, Susi menjabat sebagai Wakil Ketua PC 1330 FKPPI Kota Surabaya. Dan, terkait pelanggaran yang dilakukan oleh Susi, FKPPI Jatim tidak akan memberikan pendampingan atau advokasi hukum.

"Itu pelanggaran, dan pelanggaran yang dilakukan itu memiliki daya kejut yang sangat luar biasa, bisa mengganggu stabilitas keamanan dan bisa mengancam terjadinya perpecahan bangsa,” tegas Gatot yang juga anggota DPR RI dari Partai Golkar itu.

Sementara, jika alasan yang dipakai lantaran yang bersangkutan datang ke asrama mahasiswa terdorong kabar atau mengetahui sendiri ada Bendera Merah Putih dibuang di selokan, menurutnya itu tidak bisa dipakai pembenaran.

"Karena sampai saat ini bukti tersebut belum jelas siapa yang bertanggung jawab," tambahnya.

Sebelumnya, terkait kericuhan insiden bendera di depan Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, di depan wartawan, Susi telah menyampaikan permintaan maaf, dan menyebut kehadirannya tidak mengatasnamakan ormas, meski dirinya juga menyebut dari FKPPI. Termasuk lontaran kalimat berbau rasis.

Masih kata Gatot, sebagai organisasi anak-anak mantan tentara, FKPPI Jatim tetap kukuh pada doktrin kesetiaan untuk tetap menjaga keutuhan NKRI.

"Itu yang tetap kita pegang, tetap setia dan menjaga keutuhan NKRI, dan NKRI Harga Mati," pungkasnya.(tji)