Notification

×

Iklan

Presiden RI 2024 ? Mana Pilihanmu

Iklan

Presiden RI 2024 ? Mana Pilihanmu

Pesta Rakyat HUT Prov Jatim, Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Tidak Gagap Teknologi

13/10/2019 | 23.46 WIB | Dibaca: 0 kali Last Updated 2019-10-13T16:46:49Z
    Bagikan

SurabayaPos.com - Dalam rangka memperingati HUT  Prov. Jatim ke 74, Pemprov Jatim menyelenggarakan berbagai hiburan untuk rakyat. Salah satunya adalah menyelenggarakan Pesta Rakyat di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (13/10/2019).


Para masyarakat  disuguhkan berbagai hiburan mulai penampilan grup band Godbless, Kla Project dan artis Eva Celia. Selain itu, masyarakat diajak menikmati makanan-makanan gratis yang disediakan di stand stand sekitar panggung. Hal utama yang membedakan dari pagelaran pesta rakyat kali ini adalah  adanya video mapping.

"Video mapping menampilkan perjalanan Grahadi sebagai gedung negara dari tahun ke tahun," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Ditampilkannya video mapping Gedung Negara Grahadi, sebut Gubernur Khofifah, untuk menunjukkan komitmen Pemprov Jatim dalam memberikan percepatan pelayanan publik secara digitalisasi dan informasi kepada masyarakat. Selain itu, juga menyampaikan kepada masyarakat seperti apa bentuk dari teknologi 4.0.

"Video mapping juga sebagai bentuk agar masyarakat tidak gagap teknologi di era digitalisasi saat ini," katanya.


Pesta rakyat yang diselenggarakan di depan Gedung Negara Grahadi, lanjut Gubernur Khofifah, juga sebagai bentuk bahwa gedung bersejarah tersebut untuk rakyat. Di gedung tersebut, bisa dilihat berbagai upaya yang dilakukan pemerintah untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Bagi pemerintah, Pesta Rakyat menjadi ajang melihat secara dekat kegembiraan masyarakat akan hiburan yang ditampilkan. 

"Indikator kenyamanan dan keamanan dilihat dari senyum masyarakat. Jadi dengan adanya senyum di masyarakat, menjadi bukti bahwa Jatim aman dan nyaman," lanjutnya.  

Sementara itu, orang nomor satu di Jatim itu juga berharap kedepan, semua desa di Jatim sudah bebas dari ketertinggalan. Setidaknya masih ada 360 desa pada posisi itu. Pihaknya mengajak semua perguruan tinggi, baik dari Jatim maupun dari provinsi lain untuk ikut serta berbagai rekomendasi agar Jatim terbebas dari desa tertinggal.

"Konektivitas menjadi bagian penting, oleh sebab itu dengan adanya konektivitas teknologi di desa-desa informasi yang bertujuan untuk membangun desa bisa segera tersampaikan," tambahnya.(tji)