Notification

×

Iklan

Presiden RI 2024 ? Mana Pilihanmu

Iklan

Presiden RI 2024 ? Mana Pilihanmu

Anti Radikalisme dan Terorisme Dibahas di Pembekalan BEM Nusantara

27/10/2019 | 02.10 WIB | Dibaca: 0 kali Last Updated 2019-10-26T19:13:31Z
    Bagikan

SurabayaPos.com - Radikalisme dan Terorisme menjadi topik bahasan di Rapat Koordinasi dan Pembekalan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara se-Surabaya yang diprakarsai oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jawa Timur. 


Dengan mengangkat tema Antisipasi Radikalisme dan Terorisme di Indonesia. Gelaran yang diprakarsai Jonathan Judianto itu dilaksanakan dua hari, 25-26 Oktober 2019 dan diikuti tidak kurang 150 peserta di Hotel Aria Centra Surabaya. 

Selain Kepala Bakesbangpol juga dihadirkan beberapa narasumber berkompeten. Mereka adalah Adam Rusydi yang juga anggota DPRD Jatim dari Fraksi Golkar, dan Lia Istifhama, aktivis perempuan Nahdlatul Ulama (NU) yang juga dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di Surabaya, dua narasumber yang merupakan implementasi millenial Arek Suroboyo.

Salah satu materi yang dipaparkan 
dalam diskusi adalah 'Menarik benang merah antara peran pemuda dan peran perempuan dalam menangkal radikalisme dan terorisme.'

Jika Rusydi berbicara soal peran pemuda, maka Lia atau yang akrab dengan sapaan Ning Lia menjabarkan peran perempuan. 
Rusydi menekankan peran sesuai dengan ruh aktivis yang memiliki kewajiban moral menjaga NKRI. 


Sedangkan Lia mengkaitkan radikalisme dengan salafisme global dan pentingnya peran seorang Ibu membentuk lingkungan keluarga yang harmonis agar tidak terjerumus dalam jerat radikalisme. 

"Dari riset yang sudah dilakukan, kita bisa menganalisa bahwa target pengikut radikalisme adalah kaum yang merasa termarjinalkan oleh lingkungan sekitarnya, maupun kaum yang tidak puas dengan pemerintahaan di suatu wilayah", terang Lia, ibu dua anak itu.

Andik Mariono, koordinator Alumni BEM Nusantara Jawa Timur sekaligus Bendahara Umum IKA Unesa, yang merupakan koordinator pelaksana rakor tersebut, memilih topik radikalisme, dengan alasan radikalisme memang menjadi ancaman bagi pemuda saat ini, terlebih di tengah disrupsi digitalisasi sekarang.

Kemudian, Jonathan Judianto yang pernah menjadi Plt. Bupati Sampang dan Plt. Bupati Sidoarjo itu menyampaikan harapannya agar kegiatan-kegiatan mengantisipasi radikalisme dan terorisme bisa terus digiatkan dengan melibatkan banyak pihak dan didukung oleh masyarakat.

"Kegiatan semacam ini sangat penting, tentu dengan melibatkan banyak pihak dan masyarakat," tegasnya.(tji)