Notification

×

Iklan

Presiden RI 2024 ? Mana Pilihanmu

Iklan

Presiden RI 2024 ? Mana Pilihanmu

Ning Lia: Makna Angpao Itu Pintu Rezeki Agar Berkah dan Berlimpah

23/01/2020 | 15.44 WIB | Dibaca: 0 kali Last Updated 2020-01-23T08:56:21Z
    Bagikan

SurabayaPos.com | Surabaya - Ini pengalaman dan kesan Lia Istifhama atau Ning Lia saat Imlek. Dia mengaku tak bisa melupakan kisah yang dialami beberapa tahun silam, saat mendapat angpao, dari Abah Yos atau HM Jos Soetomo, pengusaha Tionghoa yang muslim, yang juga pengurus Yayasan Cheng Hoo, Surabaya. 


Dikisahkan, pengalaman itu terjadi 2010 silam, saat dia masih bekerja di Yayasan Cheng Hoo. 

"Saya ingat, Imlek ketika itu saya masih kerja di Yayasan Cheng Hoo, 2010 dan 2011 silam. Saat itu semua orang ceria, bahagia. Apa yang dibagi, yaitu angpau, dianggap sebagai pintu rezeki agar semakin berlimpah dan berkah. Suatu ketika, Abah Yos (HM.Jos Soetomo, bilang ke saya, 'Saya kasih angpao ya, tapi untuk anakmu yang di dalam perut itu. Biar lancar dan sehat. Bukan untuk ibunya karena yang dapat angpau harus anak-anak," kata Ning Lia menirukan ucapan Abah Yos, saat itu. 

"Bagi saya pengalaman itu bukan hanya bermakna berbagi rezeki agar semakin berkah, melainkan juga ada doa yang bisa dihaturkan," ujar Ning Lia, saat hadir di acara 'Perayaan Natal' di Yayasan Pondok Kasih pimpinan Hana Amalia Vandayani Ananda, (22/1/2020), kemarin.

Di acara itu juga hadiri beberapa tokoh Nahdliyin, seperti KH Abdul Muthalib, KH Achmad Chaiyi, KH Shodiqin, KH Dian Mas'ud, dan lainnya. 

Aktivis perempuan dari keluarga Nahdliyin yang dikenal memiliki jaringan militansi relawan tersebut, juga menjelaskan kesan imlek dengan ketokohan Gus Dur atau Abdurrahman Wahid, Presiden RI ke 4.

"Kita tahu sendiri yah, bahwa perayaan Imlek tak lepas dari jasa Tokoh Bangsa yang humanis, yakni Gus Dur. Dengan beliau mencabut Inpres Nomor 14 Tahun 1967 dan menggantikan dengan terbitnya Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2000 pada 17 Januari 2000, maka perayaan Imlek pun bisa berlangsung terbuka," urainya.

"Ini sangat bagus sebagai wujud Indonesia negara yang sangat humanis dan toleran," pungkasnya.

Setelahnya, saat di Convention Hall, di Jalan Arief Rahman Hakim, Keputih Kecamatan Sukolilo, Yayasan Pondok Kasih juga sukses menggelar bakti sosial dan mengundang tokoh lintas agama, Rabu (22/1/2020).

Di acara yang bertajuk "Hiduplah Sebagai Sahabat Semua Orang" itu, Bacawawali Kota Surabaya 2020 yang maju lewat PDI-P, Lia Istifhama, juga turut diundang. Dan kedatangannya disambut baik dan didoakan mulus dan sukses menuju Balai Kota di pilkada mendatang.

Ning Lia pun berkesempatan menyampaikan sambutan dan menjadi acara yang ditunggu termasuk oleh tamu undangan.

"Bunda Hana (Hana Amalia Vandayani, red) Ketua Yayasan Pondok Kasih ini, adalah tokoh yang luar biasa. Saya kenal beliau sejak 2009. Masih sama, masih terlihat energik, cantik, dan alhamdulillah masih aktif melakukan giat sosial. Ini sangat luar biasa," puji Ning Lia.

Ning Lia menambahkan, Bangsa Indonesia ini memiliki keanekaragaman budaya dan keanekaragaman agama, yang harus terus dijaga sampai kapan pun.

"Dan sangat luar biasa di kesempatan kali ini kita diingatkan lagi betapa pentingnya perdamaian dan saling menghargai sebagai anak bangsa. Saling menjaga persahabatan karena keanekaragaman adalah potensi bangsa," tandas keponakan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa ini.

Ning Lia juga mengapresiasi dan mendoakan kesuksesan untuk Yayasan Pondok Kasih, yang memiliki kepedulian sosial untuk umat.

"Sukses selalu untuk Yayasan Pondok Kasih dan semoga bisa menjaga dan selalu mengadakan kegiatan sosial seperti ini, untuk semakin mempererat persahabatan antar umat beragama," pungkasnya.

Dan, di acara bakti sosial itu diakhiri dengan pemberian santunan kepada anak yatim piatu dan foto bersama tokoh-tokoh perwakilan lintas agama, seperti KH Abdul Muthalib, KH Shodiqin, KH Dian Mas'ud, dan KH Achmad Chaiyi.(tji)