Notification

×

Iklan

Presiden RI 2024 ? Mana Pilihanmu

Iklan

Presiden RI 2024 ? Mana Pilihanmu

Enggan di Konfirmasi, Polisi Arogan ini Ingin Coba Tembak Wartawan

27/02/2020 | 06.31 WIB | Dibaca: 0 kali Last Updated 2020-02-26T23:31:13Z
    Bagikan

Surabaya - Karakter perwira ini tak patut dijadikan contoh oleh masyarakat dan polisi lainnya, pasalnya arogansi serta tidak bersahabat kepada wakil rakyat yang berprofesi pencari berita sebagai wartawan, menunjukkan watak aslinya yang dilakukan oleh Kanit Jatanras Sat Reskrim Polrestabes Surabaya AKP Iwan Hari Poerwanto terhadap belasan wartawan yang melakukan peliputan di kamar mayat RSUD dr Soetomo, Rabu (26/2/2020).

Ketika beberapa awak media mengambil gambar mobil Daihatsu Xenia hitam N 1571 EB yang penuh bekas tembakan, perwira yang konon pernah dipulangkan saat pendidikan  tersebut, melontarkan bahasa terkesan menyindir tak senang kepada belasan wartawan pncari berita yang akan disuguhkan kepada masyarakat, terkait hasil kinerja positif Polri dalam menumpas kejahatan.

“Kenapa kok detail begitu sih, ingin mencoba ya?? Ayo ke dalam mumpung senpi saya masih baru,” cetus AKP Iwan seraya tertawa. Seperti dikutip dari LensaIndonesia.com

Sontak Sejumlah wartawan yang mendengar pernyataan tersebut memilih diam dan enggan membalas sindiran tersebut, namun tidak sepatutnya sebagai perwira berkata seperti itu.

Dalam hal ini, Sat Reskrim Polrestabes Surabaya, Rabu (26/2/2020) pagi, menembak mati 3 begal asal Malang, dengan memberondongkan belasan tembakan ke mobil Xenia hitam yang ditumpangi para tersangka, hal ini perlu di lakukan penelusuran kebenarannya saat akan disuguhkan kepada masyarakat, agar tidak dinilai hoax.

Ketiga tersangka yang membawa air softgun, dua senjata tajam dan bondet tersebut adalah Wiwid, Widodo dan Bambang. Dalam rekam jejaknya, para bandit sadis ini beberapa kali melakukan tindak kejahatan di Surabaya dengan tak segan melukai para korbannya.

Mobil yang dikendarai tiga tersangka ini, diberondong 13 tembakan masing masing 7 di bagian depan, 5 disamping kanan dan 1 tembakan di samping kiri.

Belasan wartawan yang mendengar kabar ini segera mendatangi kamar mayat RSUD dr Soetomo untuk mengambil gambar jasad para bandit yang ditembak mati. Namun hal ini tak diijinkan.

Dalam kasus sindiran berujung polemik antara wartawan dan polisi itu menuai komentar dari Ketua Komunitas Jurnalis Jawa Timur (KJJT) Uzair Zam Zami.

"Tidak sepatutnya seorang perwira berkata begitu, itu sudah arogan dan melecehkan profesi jurnalis, Kan biasanya bebas ambil gambar, agar masyarakat tahu hasil positif kinerja polisi dalam membasmi kejahatan," tutur Zam Zami yang juga wartawan senior mantan Jawapos dan JTV. Kamis, (27/2/2020).

Pengambilan Target ambil gambar beralih ke mobil para pelaku yang diberondong tembakan. Namun saat belasan wartawan melakukan ini, ada ucapan bernada tak senang yang dicetuskan Kanit Jatanras Polrestabes Surabaya AKP Iwan Hari Poerwanto. Perwira ini memamerkan punya senpi baru dan terkesan ingin mencoba menembakkan ke wartawan.