Notification

×

Iklan

Presiden RI 2024 ? Mana Pilihanmu

Iklan

Presiden RI 2024 ? Mana Pilihanmu

SMS terakhir salah satu dari 39 imigran yang meninggal di truk kontainer: 'Saya tak bisa bernafas', puluhan orang ditangkap dalam kasus ini

28/05/2020 | 14.43 WIB | Dibaca: 0 kali Last Updated 2020-05-28T07:44:05Z
    Bagikan

Foto: Abang Pham Thi Tra My mengatakan keluarganya membayar sekitar Rp500 juta kepada penyelundup.
Petugas keamanan menangkap 26 orang di Belgia dan Perancis terkait kematian 39 imigran asal Vietnam. Para imigran ini ditemukan meninggal dunia dalam truk kontainer berpendingin di Inggris tahun lalu.
Dunia - Semua jenazah meninggal karena asphyxia, atau kekurangan oksigen, dan hipotermia, menurut laporan yang dibuat oleh Inggris.
Sebanyak 13 orang, termasuk warga negara Maroko dan Vietnam, kini ditahan di Brussels dan 13 orang lainnya di Paris, kata penegak hukum.
Penuntut dari Belgia mengatakan para tersangka kemungkinan 'membawa puluhan orang setiap hari selama beberapa bulan'.
Menurut mereka, jaringan penyelundupan orang tersebut dicurigai memfasilitasi kedatangan para imigran asal Vietnam pada 2019.
Meski demikian, Kepolisian Essex, mengatakan penangkapan para tersangka ini tidak terkait langsung dengan investigasi mereka, seperti dikutip oleh penyiar publik Irlandia RTE.
Badan Kerjasama Keadilan Kriminal Uni Eropa (Eurojust) mengatakan bahwa kepolisian telah melaksanakan penggerebekan lintas batas pada Selasa (26/05) pagi dalam sebuah operasi yang melibatkan empat negara: Inggris, Perancis, Belgia, dan Irlandia, serta Europol.
Sejumlah orang telah ditahan sebelumnya terkait kematian para imigran tersebut, termasuk beberapa tersangka di Vietnam.
Pada April 2020, pengemudi truk kontainer, Maurice Robinson, mengaku bersalah melakukan 39 pembunuhan tidak disengaja.


SMS, Kematian, truk kontainer, imigran Vietnam, InggrisHak atas fotoPA MEDIA
Image captionSebanyak 39 orang imigran asal Vietnam ditemukan meninggal di truk kontainer berpendingin pada Oktober 2019 di Inggris

Dalam persidangan yang sama di Old Bailey, London, terdakwa lainnya Gheorghe Nica menyangkal melakukan 39 pembunuhan tidak disengaja. Tiga terdakwa lainnya yang dikenai tuntutan lain terkait kematian para imigran tersebut juga menghadiri sidang secara virtual.
Pengadilan untuk mendengar tuntutan lainnya dijadwalkan dimulai pada 5 Oktober.
Jenazah WN Vietnam tersebut ditemukan di sebuah kompleks industri sesaat setelah truk kontainer itu tiba di Inggris lewat kapal ferry dari Zeebrugge di Belgia.
Di antara para jenazah ditemukan 10 remaja, dua di antaranya adalah anak laki-laki berusia 15 tahun.

'Saya tidak bisa bernafas'

Salah satu korban adalah Pham Thi Tra My, 26, yang hilang kabarnya sejak ia mengirimkan SMS pada Selasa 22 Oktober 2019 dan mengatakan ia tidak bisa bernafas di kontainer kulkas dengan suhu dapat mencapai -25C.
Abang Tra My, Pham Ngoc Tuan, mengatakan mereka membayar sekitar Rp500 juta kepada penyelundup untuk membawa adiknya ke Inggris. Lokasi terakhir dia adalah di Belgia.
Para penyelundup diketahui telah mengembalikan uang kepada sejumlah keluarga.
Terkait temuan 39 jenazah tersebut, seorang sopir truk telah dijerat dengan tuduhan pembunuhan tidak terencana.


Nguyen Dinh LuongHak atas fotoFAMILY HANDOUT
Image captionNguyen Dinh Luong disebut keluarganya hilang.

"Saya tak bisa bernafas"

Abang Tra My juga mengatakan kepada BBC, "Adik saya hilang pada tanggal 23 Oktober dalam perjalanan dari Vietnam ke Inggris dan kami tak dapat mengontaknya. Kami khawatir dia berada di kontainer itu.
"Kami bertanya kepolisian Inggris untuk membantu menyelidiki sehingga adik saya bisa dikembalikan ke keluarga kami," tambahnya.
Pesan terakhir yang diterima dari Tra My adalah pada pukul 22:30 waktu setempat Selasa (22/10), dua jam sebelum kontainer itu tiba di terminal Purfleet dari Zeebrugge, Belgia.
Keluarganya menunjukkan SMS yang ia kirim ke orang tuanya dan berbunyi, "Maaf sekali, maafkan saya ibu dan bapak, perjalanan saya ke negeri asing gagal.
"Saya sekarat, saya tak bisa bernafas. Saya sangat sayang ibu dan bapak. Maafkan saya, ibu."


Kontainer berisi jenazah.Hak atas fotoPA MEDIA
Image caption39 jenazah ditemukan pada Rabu (23/10) pagi.

Abang Tra My mengatakan kepada BBC bahwa perjalanannya ke Inggris dimulai pada tanggal 3 Oktober. Ia mengatakan keluarganya tak dapat mengontaknya karena "orang yang mengurus" tidak mengizinkannya menerima telpon.
"Dia terbang ke China dan berada di sana dua hari dan kemudian terbang ke Prancis," kata abang Tra My.
"Dia mengontak kami setiap dia sampai pada satu tujuan. Upaya pertama menyeberang ke Inggris dilakukan pada 19 Oktober, namun ia ditangkap dan dikembalikan. Saya tak tahu pelabuhan mana."
BBC telah menyerahkan rincian tentang Tra My, 19, yang berasal dari kota Nghen, provinsi Ha Tinh, ke kepolisian Essex, serta rincian lain dari pihak yang mengklaim memiliki informasi.
Abang Tra My mengatakan adiknya menelpon pukul 07:20 waktu Belgia pada Selasa (22/10) dengan mengatakan ia akan masuk ke kontainer dan mematikan telpon untuk menghindari terdeteksi. Sejak itu ia tak terdengar lagi.
Ia mengatakan seorang penyelundup telah mengembalikan uang kepada keluarganya pada malam itu. Keluarga warga Vietnam lain berusia 26 tahun yang melakukan perjalanan yang sama juga telah menerima uang kembali.
Sementara itu, keluarga Nguyen Dinh Luong, juga mengatakan mereka khawatir warga Vietnam berusia 20 tahun itu termasuk 39 jenazah yang ditemukan.
Juru bicara kedutaan Vietnam di London memastikan mereka telah mengontak kepolisian Essex.
VietHome, organisasi yang mewakili komunitas Vietnam di Inggris mengatakan sejah ini mereka telah menerima foto dari hampir 20 orang yang melaporkan anggota keluarga mereka hilang sejak truk itu ditemukan.





Sebanyak 39 jenazah ditemukan di kontainer.

Koban di dalam kontainer adalah 31 pria dan delapan perempuan, menurut kepolisian Essex yang pada awalnya mengira mereka semua berasal dari China.
Jenazah di kontainer itu ditemukan di daerah industri Grays pada pukul 01:40 waktu setempat Rabu 23 Oktober 2019.
Dalam jumpa pers, pejabat polisi Pippa Mills mengatakan pihaknya tidak akan mengeluarkan kewarganegaraan korban sampai proses identifikasi selesai.
Data GPS menunjukkan kontainer kulkas itu melintas bolak balik dari Inggris dan Eropa daratan beberapa hari sebelum ditemukan.
Kontainer itu dipinjam dari Global Trailer Rentals pada 15 Oktober. Perusahaan itu mengatakan mereka "sama sekali tidak mengetahui bahwa truk itu akan digunakan untuk keperluan yang telah terungkap."
Kepolisian Essex mengatakan bagian depan dari truk itu masuk ke Inggris melalui Holyhead -pelabuhan laut Irlandia di Wales pada hari Minggu 20 Oktober, dalam perjalanan dari Dublin.


Mo RobinsonHak atas fotoFACEBOOK
Image captionSupir truk Mo Robinson dijerat dengan tuduhan pembunuhan tidak terencana.

Suhu di kontaner kulkas itu dapat mencapai -25C. Truk itu kini diamankan di Essex.

Sopir truk didakwa melakukan pembunuhan tidak terencana

Sopir truk tersebut, Maurice Robinson, telah dijerat dengan tuduhan pembunuhan tidak terencana.
Pria berusia 25 tahun itu ditangkap setelah mayat 31 laki-laki dan delapan perempuan ditemukan di kota Grays pada hari Rabu (23/10).
Pria asal Laurel Drive, Craigavon, Irlandia Utara itu juga dijerat dengan tuduhan perdagangan manusia serta pelanggaran imigrasi dan pencucian uang, kata Kepolisian Essex.
Tiga orang lainnya, seorang laki-laki dan perempuan, keduanya berusia 38 tahun, serta seorang pria berumur 48 tahun dari Irlandia Utara masih ditahan polisi.
Mereka bertiga ditangkap atas dugaan pembunuhan tidak terencana dan konspirasi untuk memperdagangkan manusia.


Map showing refrigerated trailer's suspected movements
Presentational white space

  1. Sumber-sumber mengatakan data GPS menunjukkan truk meninggalkan Monaghan, Irlandia pada 15 Oktober sebelum menyeberang ke Irlandia utara dan kembali ke Dublin
  2. Dari Dublin, truk menyerang ke Holyhead di Wales, Inggris pada 16 Oktober
  3. Malam itu, truk menuju Calais, Prancis dari Dover, Inggris
  4. Antara tanggal 17 sampai 22 Oktober, truk itu bergerak ke berbagai kota di Belgia, Prancis, termasuk Dunkirk, Bruges dan Lille
  5. Pada 22 Oktober, truk itu dibawa menyerang dari Zeebrugge, Belgia ke Purfleet, Inggris


Port of Zeebrugge signHak atas fotoAFP
Image captionTruk menyeberang dari Zeebrugge ke Purfleet hari Selasa (22/10)

Berapa migran yang meninggal dalam upaya menyeberang ke Inggris?

Jumlah migran yang meninggal dalam upaya menyeberang ke Inggris tercatat oleh PBB terjadi sejak 2014.
Sejak itu, lima mayat orang yang dicurigai migran ditemukan di truk-truk atau kontainer di Inggris.
2014: Seorang warga Afghanistan ditemukan meninggal di Tilbury Docks, Essex. Ia ditemukan di kontainer bersama 34 warga Afghanistan lain yang selamat
2015: Dua migran ditemukan meninggal di peti kemas kayu di gudang di Branston, Staffordshire. Peti kemas dikirim dari Italia
2016: Migran berusia 18 tahun meninggal saat mencoba menggelantung di truk di Banbury, Oxfordshire
2016: Satu jenazah ditemukan di Kent di belakang truk yang bertolak dari Prancis
Berita ini diperbaharui pada 28 Mei 2020 dengan menambahkan informasi penangkapan 26 orang di Belgia dan Perancis dalam kasus kematian para imigran asal Vietnam di truk kontainer berpendingin di Inggris pada tahun lalu.

Source: BBC Indonesia