Notification

×

Iklan

Presiden RI 2024 ? Mana Pilihanmu

Iklan

Presiden RI 2024 ? Mana Pilihanmu

Wagub : PTM di Jatim Hanya Diperbolehkan Untuk Zona Kuning dan Hijau

29/06/2021 | 15.30 WIB | Dibaca: 0 kali Last Updated 2021-06-29T08:30:20Z
    Bagikan

 

Wagub Jatim, Emil Elestianto Dardak saat ditemui di DPRD Jatim. (Pca)

 Jatim
 - Peningkatan kasus baru Covid-19 di sejumlah daerah di Jawa Timur dalam sebulan terakhir membuat pemerintah provinsi Jawa Timur meningkatkan kewaspadaan untuk membatasi kegiatan masyarakat. Termasuk meninjau ulang pemberlakuan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) hanya diperkenankan untuk daerah yang masuk Zona Kuning dan Hijau.

Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak mengatakan bahwa untuk Zona Orange tidak disarankan dulu karena ada satu observasi baahwa tingkat sebaran Covid-19 di Jatim masih sangat tinggi, termasuk juga menyasar kepada mereka yang usianya lebih muda.

“Demi keselamatan bersama maka diputuskan hanya zona kuning dan hijau saja yang boleh menerapkan PTM. Mari kita utamakan keselamatan terlebih dahulu karena ini lagi situasi darurat sekali,” tegas di DPRD Jatim, Selasa (29/6/2021).


Kondisi darurat ini, kata Emi disebabkan sebaran Covid-19 di Jatim mengalami kenaikan yang signifikan. Bahkan di sejumlah daerah tingkat Bed Occupancy Rate (BER) rumah sakit rujukan mengalami overload.

“Total kapasitas BOS rumah sakit rujukan Covid-19 di Jatim kisaran 1O.500 bed (tempat tidur), namun yang sudah terisi sekitar 7.500 an bed. Kalau diprosentasi BOR ruang ICU kisaran 77 persen dan BOR ruang isolasi kisaran 80 persen,” ungkap mantan Bupati Trenggalek ini.

Ia juga, membenarkan jika RSUD dr Soetomo Surabaya kapasitas untuk rujukan pasien Covid-19 sudah penuh itu memang fakta. Bahkan Dirut RSUD dr Soetomo dr Joni Wahyuhadi melaporkan tengah berupaya mengkonversi salah satu gedung yang nantinya dikhususkan untuk merawat pasien Covid-19.


“Saya juga ingin mengklarifikasi itu bukan di parkiran terbuka tapi gedung parkiran di RSUD dr Soetomo yang akan dikonversi menjadi ruangan dengan ditambahi sarana dan prasarana yang memadai untuk rawat inap. Mudah-mudahan dalam hitungan minggu sudah rampung dan bisa digunakan,” jelas Emil.

Upaya menambah kapasitas BOR juga terus dilakukan seluruh elemen. Pihaknya juga menekankan kepada seluruh tenaga kesehatan yang menjadi garda depan penanganan Covid-19 untuk meningkatkan prokes karena ada laporan beberapa tenaga kesehatan juga ikut tertular.

“Ketua Satgas Kuratif Covid-19 Jatim, dr Joni menyarankan supaya tenaga kesehatan yang merawat pasien Covid-19 jam kerjanya diatur tidak lebih dari 6 jam perhari. Selain itu saat istirahat atau tidak bekerja, mereka disarankan di rumah saja dan tidak berkeliaran ke segmen lain,” harap suami Arumi Bachsin ini.


Sementara menyangkut perkembangan penanganan Covid-19 di Kabupaten Bangkalan, lanjut Emil dinilai cukup berhasil berkat keterlibatan unsur TNI/Polri dalam pengawasan ketat PPKM berskala Mikro di sejumlah RT/RW, desa hingga kecamatan yang masuk Zona Merah atau beresiko tinggi.

“Kami juga memotivasi kawasan Surabaya, Sidoarjo dan Gresik untuk meningkatkan pengawasan PPKM Mikro. Alhamdulillah laporan yang kita terima penanganannya sudah menunjukkan grafik yang relatif baik. Yang penting jangan sampai lengah,” pungkas Wagub Jatim.  (red)